Kisah Ajaib Abu Nawas Pindahkan Istana Raja Ke Puncak Gunung
Beranda islami | 1 Maret 2022, 16:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Abu Nawas, seorang sufi yang terkenal cerdik dalam dunia Islam, mendapatkan tugas berat dari Raja Harun Ar-Rasyid, yakni disuruh memindahkan istana kerajaan dalam waktu yang singkat.
Apalagi, sang raja kali ini yakin akan mengalahkan kecerdikan Abu Nawas yang sudah dikenal banyak orang.
"Panggil ke sini si Abu Nawas. Kasih tahu, waktu dia satu bulan untuk memindahkan istana ini ke puncak gunung, jika tidak berhasil, maka akan aku hukum!" ucap Baginda Raja.
Prajurit istana yang diutus langsung menuju rumah Abu Nawas dan memberi tahu permintaan raja.
"Tidak perlu menunggu satu bulan, hari ini juga istana Baginda Raja akan aku pindahkan" jawab Abu Nawas dengan enteng.
Sontak, para prajurit kebingungan. Bagaimana caranya?
Abu Nawas lantas berjalan beriringan dengan prajurit menuju istana Baginda Raja.
Singkat cerita, ia pun sampai di istana.
"Apakah semua penghuni sudah siap untuk pemindahan ini Baginda?" tanya Abu Nawas.
"Wahai Abu Nawas, kamu bilang ‘Kalau bisa dimulai sekarang, kenapa harus menunggu satu bulan lagi?’" jawab Baginda Raja.
Abu Nawas mengaggukan kepala. Raja curiga.
Baca Juga: Kisah Sufi Diadili karena Justru Makan ketika Puasa, Jawabannya Bikin Jengkel
Cara Abu Nawas Memindahkan Istana Raja
Abu Nawas lantas duduk dengan posisi seperti atlet pelari sambil berkata keras: "Ayo, siapa yang kuat mengangkat istana ini ke pundakku, maka akan aku pindahkan ke puncak gunung sekarang juga!".
Baginda Raja bersama seluruh pembesar istana hanya melongo dan saling pandang melihat tingkah Abu Nawas.
Raja Harun Ar-Rasyid terdiam, lantas tertawa dengan keras. Orang-orang kebingungan.
"Ternyata kali ini kau tetap bisa lolos dari lubang jarum wahai Abu Nawas," ungkap Raja.
Tentu saja, siapa pun tidak bisa memindahkan gunung.
Analogi Abu Nawas yang meminta sema orang mengangkat istana ke punggungnya justru membuat sang raja akhirnya justru memberikan dia emas.
Kisah ini dinukil dari buku "Kisah 1001 Malam Abu Nawas Sang Penggeli Hati" karangan MB Rahimsyah.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV