> >

Fitnah dan Ghibah, Dua Hal yang Tidak Kita Sadari Mengikis Jiwa Seorang Muslim

Beranda islami | 12 September 2021, 03:05 WIB
Seorang umat muslim berada dalam masjid di Kuala Lumpur, Malaysia. (Sumber: Associated Press)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Belakangan, fitnah dan desas-desus (ghibah) seolah jadi makanan sehari-hari. Apalagi jika dua hal itu berkaitan dengan politik. Dua hal ini, tanpa disadari bisa begitu membunuh pribadi seseorang, mengikis jiwa seorang muslim secara perlahan hingga benar-benar hilang.

Islam pun melarang dengan keras dua hal itu. Dalam buku Secercah Cahaya Illahi karya ahli tafsir ternama Indonesia Prof. Quraish Shihab, disebutkan bahwa fitnah dan desas-desus merupakan sebuah hal yang mengerikan.

“Sedemikian buruk hal ini, sehingga Al-Qur'an melukiskannya dengan aneka lukisan yang mengerikan,” tulisnya.

Beliau pun mengajak kita untuk menelaah kembali ayat Al-Hujarat tentang hal ini:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Hujarat ayat 12).

Ayat di atas dimulai dengan pertanyaan 'sukakah kamu?' atau ‘tegakah kamu?’ atau ‘maukah kamu?’. Pertanyaan tentang ‘sukakah’ dikemukakan menyangkut sesuatu yang amat pasti tidak disukai, bahkan tidak tega dilakukan oleh siapa pun.

Baca Juga: Dua Cara Sederhana Meniru Pribadi Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari

Beliau juga menjelaskan, bahwa hal itu apalagi terkait dengan daging manusia. Dan, sudah tentu sangat mengerikan.

“Lebih mengerikan lagi bahwa manusia tersebut adalah saudara sendiri dan kengeriannya kian bertambah lagi jika saudara itu telah meninggal,” imbuh beliau.

Beliau juga menambahkan, seharusnya sesama manusia itu menghormati, bukan saling menjatuhkan apalagi ‘memakan bangkai’ saudaranya.

Wallahu a'lam.

Baca Juga: Kisah Penjara Pertama dalam Sejarah Islam

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU