Kisah Cinta Sahabat Ali dan Fatimah: Pernikahan Romantis yang Bikin Meleleh
Beranda islami | 11 September 2021, 18:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Cinta sahabat Ali kepada Fatimah memang sangat besar, tapi ia sempat ragu ketika hendak melamar putri Nabi tersebut. Masalahnya, ia tidak punya kekayaan sama sekali, bahkan sekadar mahar yang lazim digunakan untuk pernikahan pun tidak ia miliki. Tapi, apakah Nabi melihat kekayaan seseorang untuk putrinya?
Tentu saja tidak. Fatimah apa lagi, ia sudah mencintai Ali meskipun perasaan itu tidak pernah ia ungkapkan.
Tapi, Ali juga manusia biasa. Ali yang dikenal begitu garang laiknya singa yang begitu ditakuti lawan dalam medan perang itu tiba-tiba kisut jika dihadapkan dengan perasaan cintanya itu. Sebuah perasaan yang tidak ia mengerti, sebuah cinta suci yang datangnya dari Ilahi.
Ia pun sempat hendak mundur untuk mempersunting Fatimah mengingat banyak pemimpin kabilah dan saudagar kaya hendak menikahinya. Namun, ketika ia mendengar Nabi menolak semua lamaran untuk putrinya itu, keberanian untuk menemui Nabi dan melamar putrinya tersebut kembali muncul.
Singkat cerita, ia pun akhirnya berjumpa dengan Nabi dan dengan gugup, menyatakan perasaannya. Sesuatu yang ia takutkan pun muncul.
Baca Juga: Kisah Cinta Sahabat Ali dan Fatimah: Saling Jatuh Cinta dari Jauh, Saling Mendoakan dalam Diam
“Apakah kedatanganmu memang benar untuk melamar putriku, wahai Ali?” tanya Nabi.
Ali terdiam sejenak. Lalu, dengan keberanian yang ia kumpulkan perlahan-perlahan ia menjawab, “Betul, wahai Amirul Mukminin.”
Keduanya saling berpandangan. “Apa mahar yang sudah kausiapkan, Ali?”
“Demi Allah, wahai Amirul Mukminin. Engkau tahu kondisiku. Hartaku hanyalah sebuah baju besi dan pedang yang menempel di tubuhku, dan seekor unta yang menemaniku tiap hari,” jawabnya.
Nabi tahu, pemuda itu datang dengan harta yang begitu mahal yang melebihi segalanya. Harta itu bernama hati yang tulus. Dan, hal itu sudah cukup.
“Duhai Ali. Kamu masih akan memerlukan pedangmu untuk berjuang di jalan Allah. Dan untamu itu, kamu tetap membutuhkannya untuk sekadar mengambil air untuk melepas dahaga keluargamu dan melakukan perjalanan jauh.
Ali, aku akan menikahkanmu dengan mahar baju besi yang kaukenakan itu. Bergembiralah, sebab Allah yang telah menikahkanmu terlebih dahulu di langit sebelum aku menikahkanmu di bumi." (HR. Ummu Salamah)
Air mata pun meleleh. Fatimah pun mendengar hal ini dan mengucapkan syukur yang tak henti-henti. Takbir pun menggema.
Ternyata, keduanya sudah dinikahkan di langit oleh Allah SWT sebelum Nabi menikahkan keduanya di bumi. Sungguh sebuah pernikahan yang romantis dan bikin meleleh. Bagaimana kita bisa meniru pernikahan yang langsung dilihat oleh bumi dan langit seperti Ali dan Fatimah?
Baca Juga: Peristiwa Besar di Bulan Safar, Nabi Muhammad Menikahkan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV