Referensi Khutbah dari MUI untuk Salat Iduladha di Rumah Saja
Beranda islami | 19 Juli 2021, 18:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Raya Iduladha akan dirayakan umat muslim di Indonesia besok, Selasa (20/7/2021). Sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan pemerintah, salat Iduladha dilakukan di rumah saja demi meminimalisir penyebaran Covid-19.
Dalam salat Iduladha, salah satu rukun yang harus dilakukan ketika salat berjemaah adalah khutbah. Pada pelaksanaannya, khutbah bisa disampaikan oleh anggota keluarga yang juga menjadi imam.
Dilansir dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), khutbah tentang Sabar Berkurban Menuju Kurban ini dapat dijadikan satu referensi khutbah yang dapat disampaikan di depan anggota keluarga.
Khutbah ini sebelumnya dibuat oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH.M.Cholil Nafis.
Berikut ini referensi khutbah Salat Iduladha:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Waliilahil Hamd
Marilah kita senantiasa bersyukur dan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Kita masih diberi nikmat iman dan Islam, kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakan berbagai ibadah kepada Allah SWT, termasuk melaksanakan shalat Idul Adha pada pagi hari ini.
Baca Juga: Naskah Khutbah Iduladha 1442 Hijriah, Untuk Anda yang Besok Bertindak Sebagai Khotib di Rumah
Kemudian shalawat serta salam, kita haturkan ke pangkuan baginda Nabi Besar Muhammad saw., seorang manusia mulia dan nabi terakhir yang dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi teladah (uswah) bagi seluruh umat manusia sepanjang masa.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.
Kaum muslimin jama’ah Iedil Adha rahimakumullah.
Pada pagi hari ini, kaum muslimin yang menunaikan ibadah haji sebagai tamu Allah SWT, dhuyufurrahman, telah berkumpul melaksanakan wuquf di ‘Arafah dan sedang berada di Mina untuk melaksanakan Jumratul ‘Aqabah. Mereka dengan pakaian ihramnya, berasal dari berbagai belahan dunia yang mukim di Arab Saudi. Mereka berlatarbelakang bangsa, ras, warna kulit, budaya dan strata sosial yang berbeda satu sama lain, namun mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu memenuhi panggilan Allah SWT untuk menjadi tamu-Nya dan bertauhid mengesakan Allah SWT semata.
Bagi kaum muslimin yang belum memiliki kemampuan menjadi tamu Allah SWT atau yang tertunda berangkat menunaikan haji tahun ini meskipun sudah melunasi ongkosnya, mereka melaksanakan shalat Iduladha dan ibadah kurban, sesuai dengan kemampuannya di manapun mereka berada.
Baca Juga: Cholil Nafis Sebut Salat Iduladha Sendiri di Rumah, Sah Dilakukan Tanpa Khutbah
Ibadah Qurban yang dilaksanakan kaum muslimin, sebagai salah satu upaya mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Deskripsi kehidupan kaum muslimin ini, menggambarkan interelasi kuat antara orang yang menunaikan ibadah haji, dengan saudara-saudaranya yang tidak pergi ke Baitullah.
Oleh karena itu, kita melaksanakan shalat Iduladha dan ibadah kurban pada hakikatnya sebagai bentuk kesadaran memenuhi perintah Allah SWT dan Rasulullah saw.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.
Kaum muslimin jama’ah Idil Adha rahimakumullah.
Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah penting dalam ajaran Islam. Ibadah ini memiliki fondasi kuat dan memiliki akar sejarah panjang dalam tradisi rasul-rasul terdahulu. Nabi Ibrahim a.s. dikenal sebagai peletak pertama ibadah Qurban.
Peristiwa penyembelihan yang dilakukan Nabi Ibrahim a.s. terhadap anaknya Nabi Isma’il a.s. merupakan dasar bagi adanya ibadah Qurban. Nabi Ibrahim a.s. dengan penuh iman dan keikhlasan bersedia untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail hanya semata-mata untuk memenuhi perintah Allah SWT.
Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemuka Agama Ajak Umat Salat Iduladha di Rumah Saja
Peristiwa yang mengharukan ini, dilukiskan dengan indah oleh Allah SWT dalam al-Qur’an surah as-Shaffat ayat 102:
“Tatkala anak itu sampai umurnya dan sanggup berusaha bersamasama Ibrahim. Ibrahim berkata ; Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu. la menjawab, wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Ini adalah ujian ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah. Di kemudian hari, pengorbanan ini menjadi anjuran bagi umat Islam untuk menyembelih hewan kurban, setiap tanggal 10 Dzulhijah dan pada hari tasyrik, yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/MUI.or.id