Hati Hewan Kurban Diimbau Tidak Dikonsumsi, Ini Penjelasan Dokter
Kesehatan | 15 Juli 2020, 18:01 WIBPALEMBANG, KOMPAS.TV – Setelah penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha, biasanya masyarakat langsung mengkonsumsi berbagai bagian sapi atau kambing yang dikurbankan.
Selain daging, biasanya yang kerap dikonsumsi adalah jeroan atau hati hewan kurban.
Namun, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumatera Selatan (Sumsel) menyarankan untuk tidak mengkonsumsi hati sapi atau kambing.
Hal tersebut disebabkan hewan kurban diketahui sering terpapar penyakit Zoonosis atau cacing pita dalam tubuh.
Baca Juga: Intip Sapi Kurban Jumbo Presiden Jokowi yang Seberat 1,1 Ton
Menurut Ketua PDHI Sumsel, Jafrizal sapi yang cacingan bisa dilihat dari kondisi matanya. Meski demikian, hati sapi atau kambing sebaiknya tidak dimakan untuk menjaga keamanan.
"Cacing ini biasanya ada di hati itu yang sulit terlihat. Makanya lebih baik tidak dikonsumsi. Kalau daging lebih aman," kata Jafrizal di Palembang, Rabu (15/7/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
Jafrizal mengatakan pemeriksaan antomortem dilakukan pada hewan kurban untuk melihat sehat tidaknya hewan tersebut.
Lalu setelah dipotong, hewan kurban tersebut juga akan diperiksa postmortem untuk mengetahui kondisinya.
Diketahui sejauh ini belum ada hewan kurban di Sumatera Selatan yang mengalami sakit antraks seperti di Gorontalo dan sebagian Pulau Jawa.
"Sejak awal hewan kurban ini memang kita pantau sampai dengan pemotongan," katanya.
Penulis : Idham-Saputra
Sumber : Kompas TV