Data Kasus Positif Covid-19 dari Gugus Tugas Jatim dan Surabaya Berbeda, Kok Bisa?
Berita daerah | 18 Juni 2020, 17:02 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya menjelaskan ada perbedaan data kasus positif Covid-19 yang dikeluarkan pihaknya dengan data dari Gugus Tugas Provinsi Jawa Timur.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, drg Febria Rachmanita mengatakan perbedaan data tersebut dikarenakan adanya nama maupun alamat yang ganda.
"Jadi pernah saya dapat angka 280 warga terkonfirmasi positif dari provinsi. Tapi setelah kita teliti ternyata hanya 100. Setelah kita cek dan lihat di lapangan ternyata (sisanya) itu bukan orang Surabaya. Sudah ditelusuri oleh puskesmas orangnya tidak ada di tempat alamat itu," kata Febria, Kamis (18/6/2020) seperti dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Khofifah: Kita Masih Pakai Masker 2-3 Tahun Lagi Menurut Pak JK
Selain itu, dalam beberapa hari terakhir data terkonfirmasi Covid-19 warga Surabaya yang diterimanya dari Gugus Tugas Provinsi Jatim tidak sesuai dengan fakta di lapangan setelah ditelusuri (tracing).
Drg Febria mencontohkan pada 14 Juni 2020, data yang diterima ada 180 kasus positif warga Surabaya, tapi setelah dicek di lapangan ternyata hanya 80 orang.
Lalu pada 15 Juni 2020, data yang diterima 280 orang positif Covid-19, setelah dicek hanya 100. Begitu juga pada 16 Juni 2020, data yang diterima 149 kasus tapi setelah dicek hanya 64 orang.
"Kita lakukan pengecekan. Begitu kita dapat data dari provinsi, puskesmas akan mencari apakah benar orangnya ada di situ, apakah benar orang itu tinggal di situ, apakah benar alamat itu ada," ujarnya.
Baca Juga: Risma Yakin Bisa Memutus Penyebaran Covid-19 di Surabaya Lewat Perwali dan Tes Massal Gratis
Lebih lanjut menurutnya ada juga data yang setelah ditelusuri ternyata orangnya sudah tidak tinggal domisili di Surabaya, meskipun di KTP-nya masih Surabaya.
"Ada juga dia pakai alamat KTP saudaranya di Surabaya, padahal orangnya tinggalnya di luar kota. Dia ke sini (Surabaya) berobat pakai alamat kakaknya dan itu sering terjadi," ungkapnya.
Biarpun data dari Gugus Tugas Jawa Timur dan Surabaya ini tidak sinkron, Febria menyatakan pihaknya akan terus bekerja keras menangani dan memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Kita kerja sesuai dengan tupoksi dan kita terus menangani COVID-19 dengan kerja keras. Tidak hanya rumah sakit, warga masyarakatnya pun membentuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo," katanya.
Pihaknya akan terus menggencarkan penelusuran maupun tes massal, seperti rapid test maupun tes swab untuk memastikan apakah ada penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 atau tidak.
Baca Juga: Surabaya Buka-bukaan Data Alamat Pasien Corona
Penulis : Idham-Saputra
Sumber : Kompas TV