Khofifah: Kita Masih Pakai Masker 2-3 Tahun Lagi Menurut Pak JK
Berita daerah | 18 Juni 2020, 13:26 WIBPROBOLINGGO, KOMPAS TV - Gubernur Jawa Timur, Khofifah, mengungkapkan percepatan penyebaran kasus Covid-19 di dunia begitu cepat. Dalam 8 hari bahkan penambahan kasus Covid-19 bisa sampai 1 juta kasus.
Menurut dia, penyebaran virus corona atau Covid-19 sangatlah cepat. Karena itu, dia menuturkan kemungkinan warga Indonesia akan terus memakai masker selama 2 hingga tahun lagi.
Hal tersebut dikatakan Khofifah berdasarkan hasil pembicaraannya dengan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla atau biasa disapa JK.
Baca Juga: Unair Surabaya Temukan Obat Penawar Covid-19, Ini Kata Gubernur Khofifah
“Kami tadi kedatangan Pak Jusuf Kalla di kantor gubernur. Menurut Pak JK, kemungkinan kita pakai masker dua sampai tiga tahun ke depan,” kata Khofifah dikutip dari Kompas.com pada Rabu (17/6/2020).
Lebih lanjut, Khofifah berbicara mengenai percepatan penyebaran Covid-19 di dunia. Semula penyebaran kasus Covid-19 selama 90 hari sampai satu juta kasus. "Namun terakhir hanya dalam waktu 8 hari tambah satu juta kasus," ujarnya.
Sementara di Indonesia, kata dia, penambahan kasus Covid-19 dalam 10 hari mencapai 10.000 ribu kasus.
“Cepat sekali bertambahnya jumlah mereka yang positif. Di Indonesia, kelipatan 10.000 di Indonesia. Terakhir, dalam 10 hari terjadi 10.000 kasus. Cepat sekali. Kita harus disiplin,” ujar Khofifah.
Baca Juga: Ternyata Ada Dilema Otonomi Daerah di Balik Keputusan Khofifah Tak Perpanjang PSBB Jatim
Berikutnya, Khofifah mengatakan terkait kampung tangguh yang dibangun di Jawa Timur.
Menurutnya, kampung tangguh jangan sekadar ada karena Covid-19, tapi harus menjadi pusat ketangguhan ekonomi, sosial dan ketangguhan nasional dari paling bawah.
“Ini bisa menjadi sentra ekonomoi baru. Kota Probolinggo hari ini oranye, risikonya sedang. Melihat keseriusan upaya penanganan dan semua pihak, sepertinya warnanya akan ke kuning, yaitu risiko rendah,” ujar Khofifah.
Khofifah menambahkan, Kota Probolinggo memang daerah perlintasan, sehingga risikonya besar terhadap penyebaran Covid-19. Namun, yang terpeting ada semangat memagari diri sendiri dan tetangga.
“Pastikan kita aman. Pakai masker, bisa memutus mata rantai penularan hingga 60 persen. Ditambah cuci tangan maka, memutus rantainya mencapai 80 persen. Maka kembali kepada kedisiplinan masing-masing,” ujar Khofifah.
Baca Juga: Khofifah Akui Surabaya, Gersik dan Sidoarjo Belum Aman dari Covid-19
Terkait anggaran penanganan Covid-19 di Kota Probolinggo, Wali Kota Hadi Zainal Abidin, mengatakan sejauh ini penanganan di bidang kesehatan mencapai Rp 74 miliar, penanganan dampak ekonomi Rp 5,7 miliar, dan jaring pengaman sosial Rp 52,5 miliar.
Dengan demikian, total anggaran terkait Covid-19 sebesar Rp 132 miliar lebih.
“Ada juga kepedulian dari perusahaan, perbankan, dan sekolah dalam penangan Covid-19. Berupa paket sembako, alat kesehatan dan uang,” ujar Hadi.
Hadi menambahkan, RSUD menyediakan gedung, PCR dan tempat tidur untuk perawatan pasien corona. Namun, rumah sakit yang ada saat ini sudah tidak bisa menampug pasien lagi.
Dirinya berharap ada pembiayaan bantuan untuk pembangunan RSUD baru. Tahun ini pengerjaan yang sudah dimulai membangun jembatan menuju rumah sakit baru tersebut.
Baca Juga: Khofifah: Jangan Heran Beberapa Hari ke Depan Kasus Covid-19 Terus Naik di Jatim, Apa Sebabnya?
“Bansos dari Pemprov Jatim kepada 5.000 kepala keluarga KK hanya untuk tiga bulan. Kami minta bansos ditambah hingga bisa sampai bulan Desember,” tutur Hadi.
Peta sebaran Covid-19 di Kota Probolinggo Rabu (27/6/2020), ODP sebanyak 352 orang, PDP 30 orang, dan positif sebanyak 27 orang.
Rinciannya sembuh 19 orang, dirawat di Surabaya 3 orang, dirawat di RSUD dr Moh Saleh 4 orang, dan meninggal 1 orang.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV