> >

Heboh Babi Hutan Aneh Banyumas Doyan Makan Nasi dan Kopi, Begini 4 Faktanya

Berita daerah | 16 Juni 2020, 07:30 WIB
Babi berkaki aneh di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (15/6/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Sejak ditemukan tiga bulan lalu, babi hutan ini tidak mau menyantap makanan mentah. Padahal babi hutan lain yang ia pelihara biasanya diberi pakan pepaya mentah atau singkong.

Bahkan si babi gemar menyantap nasi hangat, lauk, teh, dan kopi. Bawor sempat menunjukkannya kepada warga yang menonton.

"Kalau yang ini tiap pagi saya kasih makan nasi hangat sama rica-rica daging celeng. Habis itu dikasih minum teh atau kopi, air putih mentah enggak mau," kata Bawor.

Penyebab keanehan rupanya ada beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu keanehan babi hutan tersebut. Antara lain faktor perkawinan sedarah.

"Biasanya keturunan yang tidak normal itu karena faktor gen, perkawinan keluarga dekat, terjadilah penurunan kualitas, bisa menjadi mudah sakit, bisa terjadi cacat," kata Kepala BKSDA Cilacap Dedi Rusyanto saat dikonfirmasi.

Perubahan iklim yang sangat ekstrem dan gangguan kehamilan pada induk babi juga bisa menjadi faktor pemicu.

Gangguan kehamilan biasanya disebabkan lantaran induk babi mengalami luka atau dikejar predator di habitatnya.

"Tapi biasanya lebih condong atau mendekati karena faktor genetika, karena dekatnya perkawinan keluarga indukan. Itu kan bisa terjadi juga pada manusia dan tumbuhan," jelas Dedi.

Sedangkan terkait santapan babi hutan yang tak lazim itu, Dedi menduga karena faktor stres dan bisa kembali normal seperti santapan babi pada umumnya.

4. Warga Diimbau Tak Ramai Berdatangan

Di tengah situasi pandemi, aparat desa mengimbau warga tak ramai berdatangan menyaksikan babi hutan aneh. Sebab, keanehan fisik babi hutan itu dinilai hal lumrah.

"Menurut saya itu ada kelainan secara fisik. Saya memandang orang saja bisa ada yang cacat dan wajar jika ada babi yang juga cacat. Kami mengira awalnya biasa saja, tidak menyangka jadi ramai sejak dua hari terakhir," kata Kepala Desa Pekuncen Karso.

Karso mengatakan akan membahas kemunculan fenomena tersebut bersama unsur BPD, Bhabinkamtibmas, Babinsa serta Gugus Tugas Covid-19.

Baca Juga: Mahfud MD Buka Suara Soal Tuntutan Kasus Novel: Saya Menteri Koordinator, Bukan Menteri Eksekutor

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU