> >

Keponakan Kapolres Jayapura Tewas Saat Penertiban Pembatasan Sosial, 5 Polisi Diperiksa

Berita daerah | 26 Mei 2020, 20:49 WIB
Ilustrasi jenazah korban pembatasan sosial (Sumber: Kompas.com)

"Tim telah berupaya membawa korban ke rumah sakit terdekat.  Namun,  nyawanya tidak tertolong dan meninggal pada pukul 17.40 WIT," kata Kamal.

Setela kejadian itu, Kamal menuturkan, lima anggota polisi yang bertugas menggunakan mobil water canon menjalani pemeriksaan oleh jajaran Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Papua.

"Pemeriksaan ini untuk mengungkap upaya penertiban tersebut sudah memenuhi prosedur atau belum. Apabila tidak bersalah, maka mereka akan kembali bertugas," tuturnya.

Baca Juga: Polemik PSBB Jakarta Tahap IV, Riza Patria: Kalau Warga Taat, Tidak Diperpanjang!

Ia pun mengimbau agar masyarakat Kota Jayapura untuk mematuhi kebijakan pembatasan sosial dari pukul 14.00 hingga pukul 06.00 WIT. Hal ini dilakukan demi mencegah penyebaran Covid-19 yang terus meningkat.

"Kami mengimbau seluruh pihak jangan mudah terprovokasi oleh informasi dari oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

“Mereka ingin memanfaatkan situasi ini untuk menganggu stabilitas keamanan di Kota Jayapura.”

Kapolresta Jayapura, AKBP Gustav Urbinas, mengaku korban tewas dalam penertiban itu adalah keponakannya.

Ia mengatakan, hasil pemeriksaan para anggota dan rekaman video CCTV di restoran itu akan menjadi kunci untuk mengungkap penyebab insiden ini.

"Saya telah berbicara dengan pihak keluarga. Mereka mau menerima dan memahami atas kejadian yang menimpa korban," tutur Gustav.

Baca Juga: Penyerang Pos Polisi di Papua Orang Dekat, Kapolda Salahkan Anak Buahnya yang Lalai

Yonas Nusi, salah satu tokoh masyarakat di Papua yang juga Koordinator Forum Komunikasi Masyarakat Saireri berharap insiden ini tidak terulang kembali. 

Ia berpendapat, tim Satgas Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Virus Corona Provinsi Papua agar lebih mengutamakan pendekatan dengan komunikasi untuk mengatasi warga yang dinilai melanggar pembatasan sosial.

"Kami telah bersurat ke DPRD Papua dan Majelis Rakyat Papua untuk bertemu. Kami akan membicarakan solusi penanganan Covid-19 tidak menimbulkan masalah seperti ini," tutur Yonas.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU