Profil Joyce Lin, Pilot Pesawat MAF yang Jatuh di Danau Sentani: Ahli IT, Suka Aksi Sosial
Berita daerah | 12 Mei 2020, 22:27 WIBPAPUA, KOMPAS.TV - Pilot pesawat perintis milik Mission Aviation Fellowship (MAF) itu bernama Joyce Lin.
Joyce Lin ditemukan tak bernyawa di kedalaman sekitar 12 meter Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (12/5/2020).
Baca Juga: Pesawat Milik MAF Jatuh di Danau Sentani, Pilot Meninggal
Pesawat jenis Cesna K-100 yang dipiloti Joyce Lin itu terjatuh sekitar dua menit setelah lepas landas dari Bandara Sentani pada pukul 06.27 WIT.
"Pukul 08.30 WIT korban dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan dibawa ke RS Bhayangkara," kata Kepala Kantor SAR Jayapura, Zainul Thahar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/5/2020), seperti dikutip Kompas.com.
Pada rilis tersebut menyebutkan, tidak ada penumpang dalam pesawat PK-MEC tersebut.
Joyce Lin membawa cargo kebutuhan pendidikan tujuan Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara.
Pilot wanita muda itu diketahui berkebangsaan Amerika Serikat. Ia dibesarkan di Colorado dan Maryland, Amerika Serikat.
Joyce Lin tertarik dengan komputer, terutama pemrograman komputer.
Ketertarikannya dalam penerbangan sejak usia dini ini membuat tetangganya seorang pilot membawanya ke pertunjukan penerbangan udara lokal.
Joyce akhirnya memilih jurusan komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan menerima gelar Sarjana Sains dan Magister Teknik dari MIT.
Karena minatnya dalam penerbangan, Joyce Lin memperoleh sertifikat pilot pribadi untuk bersenang-senang saat masih kuliah.
Sosok Joyce memilih menggunakan keahlian IT dan penerbangannya untuk aksi sosial.
Joyce hadir untuk mempermudah rekannya mengakses internet.
Di sisi lain, ia selalu bersemangat menerbangkan pesawat untuk berbagi.
Joyce Lin ingin mengubah keputusasaan orang lain menjadi kegembiraan.
Seperti diketahui, MAF sendiri telah melayani Papua sejak 1952.
Pesawat MAF telah menjangkau masyarakat Papua yang terisolasi, khususnya untuk umat gereja.
MAF mengupayakan misi penyediaan bantuan medis, pengembangan masyarakat, bantuan krisi, pelatihan, dan pengembangan kepemimpinan orang Papua.
Sebelumnya, sekitar awal April lalu, Joyce Lin menulis satu artikel yang menceritakan perjalanan singkat hidupnya hingga akhirnya bisa membawa pesawat tanpa instruktur atau ‘Solo’.
Tulisan Joyce dilengkapi dengan foto-foto pendukung dan di-insert di website resmi MAF, www.maf.org.
Baca Juga: Jenazah Pilot Pesawat MAF Ditemukan di Kedalaman 12 Meter Danau Sentani
Dalam tulisan berbahasa Inggris dengan judul ‘Solo’ itu, Joyce Lin menceritakan pada Maret 2020 lalu, ia baru saja menyelesaikan fase awal pelatihan pilot.
Sejak saat itu, Ia pun mendapat izin menerbangkan kargo dan penumpang sendiri.
Joyce pun mendapat tugas misi menerbangkan kargo ke desa pedalaman, Mamit.
Baginya, solo adalah puncak dari perjalanan 10 tahun menjadi pilot misionaris.
Joyce menyebut begitu banyak orang yang telah membantunya selama kurun waktu satu dekade untuk mencapai puncak.
Ia pun menyampaikan terimakasih kepada semua orang yang membantunya dalam misi.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV