Kasihan, Ibu Muda Disekap dan Dianiaya Suami, Berhasil Kabur Lewat Plafon Toilet
Berita daerah | 4 Mei 2020, 15:37 WIBKOMPAS.TV - Nasib kurang mujur tengah dialami seorang ibu muda berinisial SM (17). Dia trauma berat setelah kabur dari kontrakan suaminya di Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
SM nekat meloncat dari plafon toilet di kamar tempatnya disekap, lalu melewati terowongan dan keluar lewat tembok yang dia jebol.
Ibu muda asal Rangkasbitung, Banten, ini pun langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Saat ditemukan, kondisi SM penuh luka terutama di bagian pelipis.
Melihat hal itu, warga langsung menyelamatkannya dan membawanya ke rumah RT setempat.
SM diduga menjadi korban penyekapan dan penganiayaan oleh suaminya sendiri berinisial AA (37).
"Iya, dia (SM) ini kabur minta pertolongan dan dibawa ke rumah saya," ucap Ketua RT 003 Griya Parung Panjang Desa Kapasiran, Saban, dikutip dari Kompas.com, Senin (4/5/2020).
Baca Juga: “Kakak Saya Dibawa Polisi ke Kamar di Dalamnya Ada Balok, Pipa, dan Alat Setrum, Lalu Dianiaya”
Kronologi
Saban mengungkapkan, SM berhasil melarikan diri pada Sabtu (2/5/2020) sekira pukul 16.30 WIB.
Saat itu sang suami yang merupakan pedagang roti keliling sedang keluar rumah.
Korban lantas mencari kesempatan untuk kabur karena sudah tak tahan dengan ulah suaminya yang kerap berbuat kasar.
Berdasarkan pengakuan korban, dirinya sudah lama ditahan di kamar utama yang dilengkapi toilet.
Namun selama itu, ia juga mengaku tidak boleh keluar dan tidak diberi makan.
"Saat ditemukan, baunya (SM) nyengat sampai warga mau muntah dan saat itu kelihatan di pelipis matanya bekas pukulan, sudah kering (lebam) gitu, pucat, dan kurus juga badannya," ujar dia.
Sebelumnya warga sudah berniat menangkap AA dan melaporkannya ke polisi, namun tidak cukup bukti. Pasalnya, oleh warga, AA dikenal baik, sopan, dan rajin berjualan roti.
Pelaku Berubah Sejak Pandemi
Namun sejak ada pandemi Covid-19, sikap AA menjadi tertutup karena tidak bisa berjualan roti yang membuatnya kehilangan sumber penghasilan.
"Iya warga saya, dia ngontrak di sini tapi memang belum ada setahun. Memang suka pindah-pindah (tempat tinggal). Memang orangnya baik, rajin jualan roti ada gerobak, lengkap usaha tapi sekarang sudah enggak bisa (kerja) apa-apa lagi," ucap dia.
"Nah pengakuan perempuan ini, setiap kali pindah (ngontrak) dia selalu disekap, kurang lebih selama 3 tahun lah dia pindah-pindah," imbuhnya.
Baca Juga: 4 Fakta Mbah Minto Klaten yang Viral, Upah Awal Rp 20.000 hingga Dapat THR Gubernur
Tak Pernah Lapor Punya Istri
Saban menjelaskan, sejak pertama kali mengontrak, AA tidak pernah melaporkankan keberadaan istrinya ke RT setempat. Sejak itu pula, warga tak menaruh curiga terhadap pelaku.
"Nah itu kita enggak ada kecurigaan, soalnya dia ramah banget kalau enggak ramah sudah kita laporin. Suaminya itu enggak ada masalah di warga kita, tapi ternyata nyekap istrinya dan sekarang udah dibawa ke polsek," tambahnya.
Sejak kejadian malam Minggu itu, tutur Saban, warga yang dimintai pertolongan oleh korban kemudian melaporkan hal itu ke Polsek Parung Panjang.
Sejumlah anggota Satreskrim pun langsung mendatangi TKP (tempat kejadian perkara).
Pelaku Sempat Mau Kabur
Setibanya di lokasi, petugas memintai keterangan korban dan sempat terlibat aksi kejar-kejaran dengan pelaku penyekapan.
"Warga kita sudah pada kumpul awalnya mau nangkep, pas polisi keluar dia kabur pakai motor, dikejar dan dikasih tembakan dua kali akhirnya nurut. Jadi saya enggak sempat tanya, bisa langsung ke Polsek saja," jelasnya.
Baca Juga: Polisi Buru Youtuber Ferdian Paleka yang Prank Sembako Berisi Batu dan Taoge Busuk
Sementara itu, Kapolsek Parung Panjang Kompol Nundun Radiaman mengaku masih melakukan pemanggilan saksi-saksi untuk pemeriksaan dan mengungkap dugaan penganiayaan tersebut.
"Masih dalam pemeriksaan, sabar dulu kang," terangnya.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV