Kisah Guru di Sumenep Rela Datangi Siswa agar Bisa Belajar, Mereka Tak Punya HP dan TV
Berita daerah | 18 April 2020, 13:46 WIBTerkadang dirinya juga mendongeng ke murid-muridnya dengan menyisipkan nilai moral dan pembelajaran.
Baca Juga: Belajar Online, Jaringan Internet Masih Jadi Kendala Bagi Siswa di Daerah Terpencil
Terbatas Jarak, Waktu, dan Sarana
Jarak yang lumayan jauh dan waktu yang terbatas menjadi sedikit kendala Avan.
"Kendala yang pertama jarak karena lumayan jauh. Sekarang kebetulan juga masih sering hujan. Jalan licin dan becek. Kalau hujan ada rumah siswa yang tidak bisa ditempuh dengan sepeda. Jadi sepeda dititip dan dilanjut jalan kaki," lanjut Avan.
Ia juga membagikan sebuah foto saat dirinya harus jalan kaki untuk sampai ke rumah muridnya karena jalan yang becek.
"Kedua waktu, karena harus pindah-pindah. Ketiga adalah sarana, tentu tidak sama dengan saat di sekolah. Papan dan lain-lain tidak ada," tuturnya.
Namun hal itu tak menurutkan niat baiknya untuk terus menyebarkan ilmu.
Apalagi respons orang tua murid yang menyambutnya dengan baik.
Avan berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah dengan memberikan sarana pembelajaran secara online berupa ponsel.
"Pada masa sekarang agak sulit memang. Karena ini darurat. Satu sisi saya bisa memahami sikap pemerintah yang membuat edaran untuk bekerja dari rumah. Namun di sisi yang lain, bagi daerah-daerah kepulauan atau pelosok, ini agak sulit diterapkan. Karena sarana yang tidak dimiliki siswa," paparnya dikutip dari Tribunjateng.com.
Baca Juga: Hari Pertama Belajar di Rumah, Guru Mengajar via Online
"Melanggar" Imbauan Pemerintah
Dalam akhir tulisan, dia mengatakan jika belum bisa menjadi guru yang baik karena harus melanggar larangan pemerintah.
Tetapi semua itu ia lakukan untuk terus membagikan ilmu pada anak didiknya.
"Saya harus melanggar imbauan pemerintah. Jadi jelas, saya belum menjadi guru yang baik. Tidak memberikan contoh yang baik bagi siswa karena melanggar imbauan pemerintah. Saya bukan tidak takut corona. Takut juga. Tapi gimana lagi? Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari wabah penyakit, termasuk covid-19. Amin..." ungkapnya.
Viral di Media Sosial
Kisah yang dibagikan Avan Fathurrahman sontak viral di media sosial. Hingga Sabtu (18/4) siang, unggahan Avan tersebut sudah dibagikan sebanyak 5,6 ribu kali.
Ucapan doa dan semangat dari netizen pun terus membanjiri kolom komentar.
Avan sendiri merupakan alumni S2 Universitas Muhamadiyah Surabaya Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dia sudah aktif mengajar sejak masuk di pondok pesantren.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV