> >

Nongkrong di Kafe Langsung Bubar Setelah Rapid Test Seorang Pengunjung Reaktif

Berita daerah | 15 April 2020, 19:16 WIB
Rapid test on the spot pengunjung kafe di Surabaya, Senin (13/4/2020) malam. (Sumber: Dok. Humas Polda Jatim)

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Kegiatan rapid test on the spot di sejumlah area publik di Surabaya mulai dilakukan pada Senin (13/4/2020).

Kegiatan ini akan terus dilakukan di sejumlah kawasan Kota Surabaya yang banyak memiliki kasus positif Covid-19, pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pemantauan (ODP).

"Mengapa kami mengambil daerah ini karena kami melihat penyebarannya kami sudah peta kan ini merupakan daerah yang rawan untuk penyebaran," jelas Firman.

Pencegahan

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, prosedur pencegahan diterapkan setelah diketahui terdapat dua pengunjung yang terindikasi positif berdasarkan rapid test corona.

Polisi mendata pengunjung yang berada satu ruangan dengan warga yang tersebut.

Selain itu, area kafe dan warung kopi itu disemprot dengan cairan disinfektan.

"Tadi kami sudah melakukan penyemprotan semuanya," ujar Trunoyudo di lokasi.

Tim medis akan mengambil sampel cairan tenggorokan dua orang itu. Hal itu untuk membuktikan dua warga itu dinyatakan positif corona atau tidak.

"Tapi ini masih metode rapid test, nanti akan didalami lagi melalui RS rujukan," kata dia.

Trunoyudo mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19 yang telah disosialisasikan pemerintah.

Masyarakat harus menjaga jarak, tetap di rumah, dan menjaga kebersihan, untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Pertama, masyarakat harus patuh terhadap penanganan tentang Covid-19. Kedua adalah disiplin. Ketiga kita harus saling mengingatkan untuk melawan ini semua physical distancing tetap menjadi prinsip yang utama dan paling dasar dan bisa dilakukan oleh semuanya," jelas Trunoyudo.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU