Nongkrong di Kafe Langsung Bubar Setelah Rapid Test Seorang Pengunjung Reaktif
Berita daerah | 15 April 2020, 19:16 WIBKOMPAS.TV - Sejumlah warga di Surabaya rupanya masih ada yang nongkrong di kafe dan warung kopi hingga malam hari.
Hal itu diketahui setelah aparat Polda Jawa Timur (Jatim) bersama tim medis RS Bhayangkara Surabaya menggelar razia ke sejumlah pusat keramaian pada Selasa (14/4/4020).
Dalam razia itu, polisi mendapati sejumlah warga yang masih nongkrong di kafe dan warung kopi pada malam hari.
Sebelum membubarkan warga yang masih nongkrong itu, tim patroli melakukan rapid test virus corona baru atau Covid-19 kepada seluruh pengunjung kafe dan warung kopi.
Rapid test pertama digelar di sebuah warung kopi di Jalan Raya Gunungsari I, Wonokromo, Surabaya.
Para pengunjung langsung bubar ketika petugas mengumumkan salah satu pengunjung terindikasi positif atau dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test virus corona.
Pemuda yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test itu duduk di area luar warung kopi. Kejadian serupa juga terjadi di sebuah kafe di Jalan Karah, Jambangan, Surabaya.
Pengunjung yang sedang antre menjalani rapid test langsung bubar saat salah satu pengunjung dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test.
Kepala Biro Operasional Polda Jatim Kombes Muhammad Firman mengatakan, dua warga itu langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya menggunakan ambulans yang telah disediakan.
"Mereka berdua dibawa oleh Bidokkes Polda Jatim ke RS Bhayangkara. (Konfirmasi hasil pemeriksaan) gugus tugas (percepatan penangangan Covid-19)," katanya di kafe, Jalan Karah, Jambangan seperti dikutip dari Surya.co.id via Kompas.com, Rabu (15/4/2020).
Rapid Test
Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.
Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.
Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV