> >

Bupati Brebes Dinilai Tak Tegas, Mahasiswanya Bikin Gerakan Lawan Corona

Berita daerah | 2 April 2020, 19:48 WIB
Ilustrasi: virus Corona (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Pasalnya, dia menilai bahwa sejauh ini Bupati Idza Priyanti dan jajarannya masih kurang efektif dalam pencegahan maupun penanganan virus corona di daerahnya.

“Dari Pemkab sendiri belum ada update yang informatif kepada masyarakat. Apalagi tindakan terjun langsung ke masyarakat untuk memastikan semuanya juga sangat kurang," kata Niam.

Sampai saat ini, menurutnya, masih banyak warga Brebes yang belum mengetahui bahaya virus corona. Mereka butuh edukasi dan sosialisasi untuk pencegahan maupun penanganan penyakit menular tersebut sehingga tidak menganggapnya sepele. 

Pemkab Brebes yang menjadi ujung tombak penangan corona juga harus berani mengambil tindakan lebih tegas demi mencegah persebarannya.

“Untuk Ibu Bupati Brebes, jangan menunggu keadaan semakin kacau. Jika di Brebes masih ada warga yang menghiraukan bahaya virus ini tolong ada tindakan tegas dari Ibu Bupati," tegas mantan ketua Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB) Wilayah DKI Jakarta itu.

Baca Juga: Jawa Tengah Hingga Papua, Pasien Corona Dinyatakan Sembuh!

Penanganan Corona di Brebes

Berdasarkan data pada situs corona.brebeskab.go.id, hingga Kamis, 2 April 2020, terdapat sebanyak 1.129 Orang Dalam Pantauan (ODP) di Kabupaten Brebes.

Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 26 orang. Rinciannya, ada 13 orang dirawat dan 13 orang lagi sudah diperbolehkan pulang. Sementara pasien yang positif Covid-19 atau virus Corona nihil.

Bupati Brebes Idza Priyanti pada akun Instagram resminya, @idzapriyanti, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Brebes yang sudah membantu dalam pencegahan dan penanganan virus corona.

Dia juga menyampaikan dalam bahasa Jawa 'ngapak' bahwa hingga Selasa 31 Maret 2020 pukul 22.00 WIB, jumlah perantau yang pulang ke Brebes sebanyak 41.955 orang.

"Nyoong njaluk tulung karo sedulur kabeh sing nembe balik saking kota-kota zona abang, pada laporan maring Pak RT, Pak RW, Pak Lurah. Trus aja klalen periksa maring puskesmas, aja metu-metu disit sampe 14 dina. Tulung ya sedulur," katanya.

Artinya "Saya minta tolong bagi saudara sekalian yang baru pulang dari kota-kota zona merah (virus corona), harus lapor ke Pak RT, Pak RW, Pak Lurah (setempat). Kemudian jangan lupa periksa ke puskesmas, jangan keluar-keluar dulu selama 14 hari. Tolong diperhatikan ya saudara."

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU