Klarifikasi Rumah Sakit Soal Data Pasien ODP Covid-19 Tersebar ke Publik Hingga Viral
Berita daerah | 24 Maret 2020, 17:24 WIBBOGOR, KOMPAS TV - Direktur Utama RSUD Leuwiliang, Hesti Iwandari, mengkalrifikasi terkait bocornya data pasien bernama Zulkifli Abidin ke publik usai menjalani tes corona atau Covid-19.
Menurut Hesti, pihaknya sama sekali tidak pernah menyebarkan data pribadi pasien. Apalagi sampai memviralkan dokumen rumah sakit.
Hesti juga menegaskan bahwa rumah sakit tidak pernah mendiagnosis pasien bernama Zulkifli Abidin sebagai seorang yang terjangkit virus Corona.
"Saya tidak pernah mengeluarkan diagnosa suspect Corona, enggak ada sama sekali," kata Hesti saat dikonfirmasi pada Selasa (24/3/2020).
Hesti menambahkan, jika merujuk pada potongan dokumen yang beredar tersebut, nomor urut pasien atas nama Zulkifli Abidin tidak sesuai aslinya.
Baca Juga: Cerita Pasien ODP Covid-19 yang Datanya Tersebar, Dokter Bolehkan Pulang dan Izinkan Kerja
Artinya, kata Hesti, data tersebut harus dipertanyakan keasliannya. Termasuk sumber penyebaran dokumen tersebut.
Sampai saat ini pihak rumah sakit juga telah melakukan pemeriksaan kepada para tenaga medis perihal dokumen itu.
"Di situ kan nomor 20 ya, di kertas itu. Tapi data saya di sini maupun di Dinkes, yang bersangkutan (Zulkifli) itu bukan nomor segitu. Memang dia pasien kita, tapi nomornya tidak begitu. Artinya itu data dari siapa dan dari mana kan bisa dipertanyakan," kata Hesti.
Sebelumnya, Zulkifli Abidin, warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merasa dirugikan setelah data rekam medisnya atau hasil pemeriksaan rumah sakit tersebar di media sosial Whatsapp hingga akhirnya viral.
Pada data yang tersebar, Zulkifli disebut sebagai pasien virus corona atau Covid-19. Padahal, rumah sakit sebelumnya menyatakan dirinya berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
Pria berusia 26 tahun itu menyayangkan datanya bisa tersebar ke publik. Akibatnya, banyak warga menjauh, bahkan mengucilkannya.
“Tetangga pada tanya, ‘kok itu Zulkifli kena corona diam-diam saja, kan takutnya yang lain kena’. Itu tindakan yang megucilkan jadi bahan omongan warga. Saya sedih, sudah orang tua enggak ada, tinggal sama kakak, digituin (dikucilkan) lagi,” kata Zulkifli.
Baca Juga: Viral Hasil Tes Covid-19 Tersebar, Pasien: Saya Sedih Dikucilkan, Sudah Orang Tua Tak Ada
Zulkifli menceritakan, sebelum data dirinya tersebar, ia memeriksakan kondisi kesehatannya ke RSUD Leuwiliang, Bogor, pada Kamis (19/3/2020). Ia memeriksakan diri ke RSUD Leuwiliang karena keluhan batuk, pilek dan demam.
Sesuai perintah dokter, saat itu ia disuruh menjalani serangkaian tes virus Corona seperti tes darah sebanyak dua kali dan rontgen paru.
Hasilnya, kata Zul, semuanya normal dan dinyatakan negatif. Meski begitu, dirinya tetap masuk dalam daftar ODP karena bekerja di Jakarta.
Kemudian pada Senin, 23 Maret 2020 ia terkejut menerima potongan dokumen yang diunggah di status WhatsApp. Di dokumen itu tertulis pasien Covid-19 lengkap dengan nama Zulkifli Abidin beserta alamat rumah.
"Di surat itu ada keterangan pasien Corona, ada list-list nama-namanya dan ada nama saya, tanggal lahir juga di situ lengkap dengan alamatku," kata Zulkifli.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV