TNI Sebut Ada Perpecahan di Tubuh KKB Papua
Berita daerah | 19 Maret 2020, 21:00 WIBPAPUA, KOMPAS TV - Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, menyebut ada perpecahan di tubuh kelompok kriminal bersenjata atau KKB.
Itu ditandai dengan perbedaan pandangan antara pimpinan dengan bawahannya terkait pembakaran gereja di Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Dax menjelaskan, pembakaran tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Selcius Waker, yang merupakan anak buah dari Lekagak Telenggen.
Namun, ternyata tindakan yang dilakukan SW membakar gereja bukan atas perintah Lekagak Telenggen yang merupakan atasannya.
Baca Juga: KKB Bakar Gereja di Tembagapura, TNI: Kami Punya Bukti Dokumentasi dari Udara
Hal ini, kata dia, menunjukan ada ketidakkompakan antar KKB di Tembagapura karena mereka bergerak sendiri-sendiri atau dalam kelompok-kelompok kecil.
"Contoh bukti menunjukan pembakaran itu dilakukan oleh kelompok SW tapi dibantah LT. Padahal mereka satu kelompok. Bisa kita duga di antara mereka tidak ada kepatuhan dalam melaksanakan kegiatan KKB ini," kata Dax di Jayapura, Papua pada Kamis (19/3/2020).
Lebih lanjut,Dax menambahkan, pembakaran gereja oleh KKB pimpinan Selcius Waker dilakukan pada 12 Maret 2020. Pihaknya mengaku memiliki bukti atas aksi tersebut.
"Kita mempunyai bukti-bukti dokumentasi dari udara yang bisa mengidentifikasi dengan jelas bahwa pelakunya adalah KKB yang kita duga kuat adalah kelompok dari SW," kata Dax.
Dari aksi pembakaran tersebut, akhirnya aparat gabungan TNI dan Polri bisa mendeteksi keberadaan KKB. Saat ini kelompok bersenjata itu tengah diburu oleh aparat gabungan.
Baca Juga: KKB Dikabarkan Bakar Gereja di Tembagapura, Begini Respons Kapolda Papua
Selain pembakaran gereja, KKB juga sebelumnya terlibat kontak senjata dengan aparat gabungan TNI/Polri di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, pada Minggu (15/3/2020).
Dari baku tembak itu, sebanyak empat anggota KKB berhasil dilumpuhkan. Tiga pucuk senjata pun berhasil diamankan. Termasuk senjata yang lain berupa panah.
Adapun warga di Tembagapura juga telah dievakuasi karena KKB dari berbagai wilayah di pegunungan Papua sudah berada di sekitar kampung mereka. Anggota KKB menebar teror dengan menembaki pos penjagaan TNI - Polri. Aksi itu membuat warga merasa terancam.
Hingga kini, sebanyak 1.700 warga Tembagapura sudah mengungsi ke Timika. Untuk mengamankan kawasan Tembagapura, baik dari TNI maupun Polri telah menurunkan 3.000 personel.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV