> >

Ganjar Pranowo Gemas Penanganan Wabah Virus Corona di Jawa Tengah Lama

Berita daerah | 6 Maret 2020, 11:40 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Sumber: KompasTV)

SEMARANG, KOMPAS TV - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku gemas soal penanganan wabah virus corona di wilayahnya lantaran dianggap terlalu lama.

Itu karena untuk melakukan uji laboratorium infeksi virus corona, memerlukan waktu karena hanya bisa dilakukan di Jakarta. 

Karena itu, Ganjar menuturkan bakal membangun laboratorium khusus penyakit infeksius di Jawa Tengah pada tahun depan.

Baca Juga: Pasien Meninggal di Semarang Negatif Corona, Ini Tanggapan Ganjar Pranowo

"Rodo gemes-gemes piye (agak gemes-gemes gimana) gitu, karena semua itu menjadi lama, prosesnya dikirim ke Jakarta dulu," kata Ganjar saat mengecek kesiapan RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah, dalam menangani virus corona, Jumat (6/3/2020).

Menurut Ganjar sumber daya manusia di Jawa tengah sudah sangat mumpuni. Hanya, selama ini terkendala keterbatasan peralatan untuk uji laboratorium.

Ganjar mengatakan sempat bertanya-tanya berapa kira-kira pembuatan laboratorium khusus tersebut. Ternyata biayanya tak sampai Rp50 miliar. Karenanya, dia memastikan pembangunan laboratorium akan dialksanakan pada 2021.

"Pembangunan laboratorium ini biar di Jateng ini mampu, kalau ada apa-apa cek lab bisa kita tangani. SDM banyak, hanya beli alat, kecil lah," ujar Ganjar.

Baca Juga: Harga Masker Mahal, Ganjar Pranowo: Penjual Jangan Bersenang-senang di Atas Penderitaan Orang

Ganjar mengatakan ada beberapa lokasi alternatif yang bisa dibangun untuk laboratorium khusus tersebut. Menurut dia, lokasinya tak harus berada di Semarang.

"Tidak harus di Semarang, di Banyumas juga bisa, yang penting di Jawa Tengah ada agar jarak untuk mengecek itu cepat," kata Ganjar.

Terkait penaganan penyebaran virus corona, Ganjar memastikan seluruh pihak medis di Jawa tengah telah siap. Dengan sumber daya manusi dan fasilitas yang ada, Jawa Tengah mampu menangani penyeberan virus tersebut.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU