> >

3 Fakta Meninggalnya Pasien Suspect Corona di Sukabumi yang Sempat Diisolasi Usai Umrah

Berita daerah | 3 Maret 2020, 10:56 WIB
Ilustrasi: Simulasi penanganan pasien terinfeksi virus corona di RAUD Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (3/2/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

KOMPAS.TV - Pasien berinisial T (57) meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin, Sukabumi, Jawa Barat.

Almarhumah yang merupakan warga Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi itu meninggal saat menjalani perawatan di ruang isolas rumah sakit tersebut.

Pasien itu masuk rumah sakit pada Minggu (1/3/2020), bersama dengan suaminya berinisial S (58).

Keduanya dirawat di rumah sakit itu karena mengalami keluhan sama, yaitu sesak nafas, batuk, dan pilek usai pergi dari luar negeri.

Baca Juga: Cara Terbaik Agar Tidak Mudah Tertular Virus Corona

Berikut ini 3 fakta mengenai pasien tersebut sebagaimana dilansir dari Kompas.com:

1. Mengeluhkan Sesak Napas, Batuk, dan Pilek

Pasangan suami istri berinisial S (58) dan T (57), dirawat di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi pada Minggu (1/3/2020).

Keduanya mengalami keluhan hampir sama, yaitu merasakan sesak napas, batuk, dan pilek usai menjalankan ibadah umrah beberapa hari sebelumnya.

Dalam perjalanan pulang, mereka diketahui sempat melakukan transit di Abu Dhabi.

Akibat penyakit yang diderita itu, sang istri berinisial T meninggal dunia saat dalam perawatan medis di RSUD R Syamsudin.

Sebelumnya, ia juga sempat dirawat di ruang isolasi di rumah sakit tersebut.

Sedangkan suaminya berinisial S, diperbolehkan pulang, namun, masih dalam masa pemantauan.

2. Belum Pasti karena Virus Corona

Untuk menjawab keresahan publik terkait adanya tudingan pasien tersebut terjangkit virus corona, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi angkat bicara.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi (tengah) saat konferensi pers di RSUD R Syamsudin, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/BUDIYANTO)

Baca Juga: Kiat Pemerintah Membangun Benteng Industri dari Corona

Menurutnya, berdasarkan informasi dan laporan yang ia terima dari pihak rumah sakit maupun dinas kesehatan, penyebab kematian pasien berinisial T tersebut belum bisa bisa dipastikan.

Pasalnya, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dari Balitbang Kesehatan Kemenkes.

"Mengenai informasi yang beredar bahwa meninggalnya nyonya T Minggu malam dikarenakan virus corona belum bisa diyakini kebenarannya," jelas Fahmi.

"RSUD R Syamsudin dan rumah sakit yang lainnya tidak bisa untuk menyatakan positif atau tidak. Tapi masih menunggu Balitbang Kesehatan Kemenkes," tambahnya.

3. Masyarakat Tidak Perlu resah

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengimbau masyarakat untuk tidak resah terkait virus corona tersebut.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak langsung percaya dengan informasi yang belum dipastikan kebenarannya.

Terkait dengan potensi penyebaran virus corona itu, ia mengaku Pemkot Sukabumi sudah cukup siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Baca Juga: Penanganan Wabah Pasca 2 WNI Positif Corona

Terlebih, fasilitas kesehatan yang ada di RSUD R Syamsudin dianggap cukup mumpuni untuk memberikan penanganan kesehatan terhadap pasien yang terjangkit virus corona.

"Insya Allah Pemkot Sukabumi bersiap dan siaga dengan kemungkinan-kemungkinan bila ada yang diindikasikan mengidap virus corona," sambung dia.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU