> >

Restoran Legendaris Rindu Alam Puncak Bogor Resmi Ditutup

Berita daerah | 26 Februari 2020, 18:56 WIB
Restoran Rindu Alam di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Sumber: TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

KOMPAS.TV - Restoran Rindu Alam tampak tak seperti biasanya. Lokasi parkir di depan bangunan yang biasanya dipenuhi deretan kendaraanpun kini sepi. 

Restoran yang terletak di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, itu sudah tak terdengar lagi keriuhan pengunjung dan suara kesibukan sang koki.

Ya, Restoran Rindu Alam yang berdiri sejak 40 tahun lalu tersebut kini resmi ditutup.

"Iya (tutup) udah dari kemarin, Kamis tanggal 20 Februari 2020," kata cucu kedua sang pendiri Restoran Rindu Alam, Adam Adjie, seperti dilansir Tribun Bogor.

Rindu Alam Ikon Puncak Bogor

Berdiri di atas ketinggian 1.443 meter di atas permukaan laut, Restoran Rindu Alam ini sering disebut sebagai ikon kawasan Puncak, Bogor.

Merunut sejarahnya, restoran ini dibangun sejak 1979 oleh Letnan Jenderal TNI Ibrahim Adjie. Satu tahun setelah pembangunan, restoran ini mulai beroperasi.

Pengunjung restoran bukan hanya berasal dari kalangan masyarakat biasa, melainkan juga sejumlah tokoh ternama. Dari artis hingga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan pernah mampir ke restoran tersebut.

Melansir pemberitaan Kompas.com sebelumnya, salah satu sudut yang menjadi tempat favorit pengunjung adalah deretan kursi memanjang di samping deretan kaca bening.

Dari sudut favorit itu, pengunjung bisa menikmati pemandangan khas Puncak, Bogor, dari ketinggian.

Tampilan Restoran Rindu Alam pada 10 Agustus 1982. (Sumber: KOMPAS/MOCH S HENDROWIJONO)

Masih Urus Izin

Adam Adji menerangkan, masih ada kesempatan restoran ini kembali beroperasi. Restoran, kata dia, ditutup lantaran habis masa kontrak.

Saat ini mereka masih mengurus perpanjangan izin ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

"Memang sudah habis sih (kontrak), memang lagi diurusin lagi, cuma memang lagi pelan-pelan aja. Tutup sementara dulu, kalau memang dikasih izinnya, ya kita buka lagi," katanya.

Adam melanjutkan, tanah yang ditempati Restoran Rindu Alam saat ini berstatus quo atau dibekukan.

"Siapa pun bisa ngurusin izin sekarang, maksudnya statusnya status quo, siapa pun bisa (urus izin) dan enggak boleh ada aktivitas dulu, jadi beneran kosong," ucap Adam.

Kisah Karyawan 35 Tahun Bekerja

Salah satu supervisor restoran Rindu Alam, Siswadi, menuturkan perjalanan kariernya di tempat tersebut.

Baginya, Rindu Alam tak sekadar tempat bekerja. Sebab, Siswandi yang kini berusia 57 tahun telah lebih dari 35 tahun bekerja di Rindu Alam.

Ketika pertama bekerja, statusnya masih lajang. Kini, Siswandi telah dikaruniai cucu.

"Saya mulai masuk bekerja di sini tahun 1983, waktu itu masih bujang, sampai nikah dan punya anak tiga dan cucu satu," katanya.

Sejak awal berdiri hingga sekarang, kata Siswandi, bangunannya tak banyak berubah.

Meski pernah diterjang angin kencang hingga atapnya berserakan, tetapi keaslian bangunan masih dipertahankan.

Pengunjung menikmati hidangan di Restoran Rindu Alam di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, sembari menatap panorama alam menakjubkan. Suasana dan makanan yang khas membuat restoran ini selalu dirindukan pengunjungnya. (Sumber: KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS)

Sempat akan Dibongkar

Tahun 2017 lalu, kawasan lokasi Restoran Rindu Alam sempat akan dibongkar oleh Satpol PP.

Namun, pembongkaran akhirnya batal lantaran ada beberapa hal yang harus diselesaikan.

Pihak Restoran Rindu Alam Puncak melayangkan gugatan hingga rencana pembongkaran tahun 2017 dibatalkan.

Tumpang tindih perjanjian sewa Rindu Alam menjadi alasan jalur hukum ditempuh.

"Jadi gini, ada tumpang tindih perjanjian, jadi sebetulnya kita ada perjanjian sampai tahun 2020 dengan dinas PU. Tiba-tiba Pak Sekda bikin perjanjian lagi dengan kita sampai tahun 2015, katanya nanti diperpanjang lagi sampai 2020," ujar kuasa hukum Rindu Alam, Ardi Kusumah, saat itu.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU