Banjir Kelapa Gading Dinilai Makin Parah, Warga Malah Curhat Era Ahok
Berita daerah | 24 Februari 2020, 11:59 WIB"Ini sudah semakin parah, tolonglah berbuat sesuatu. Saluran air dicek lagi, sungai-sungai waduk dikeruk lagi, saya lihat sekarang tidak seperti dulu," ucap Dessy.
Baca Juga: Banjir di RSCM Sudah Surut, Menkes Meminta Periksa Fungsi Alat Medis
Banjir Era Ahok
Dia menuturkan, pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), alat-alat berat selalu disiagakan di sungai untuk mengeruk saat menghadapi musim hujan. Namun, pemandangan itu tak lagi dijumpainya kini.
Pada era Ahok, sebut Dessy, Kelapa Gading juga kerap banjir. Akan tetapi, banjir cepat surut, tidak seperti sekarang.
Hal senada juga diutarakan Ani, warga Perumahan Bangun Cipta Sarana, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Terakhir banjir itu enggak pernah dalam waktu berdekatan begini," tutur Ani.
Sama seperti Dessy, Ani juga menuturkan, saat ini dirinya juga mulai jarang melihat ada alat berat yang dikerahkan untuk mengeruk sungai yang melintas di Kelapa Gading.
Selain itu, Ani menyebutkan, biasanya ada pompa yang disiagakan di perumahan itu. Namun, kini pemandangan itu mulai jarang terlihat.
"Sudah lama, enggak pernah ada lagi," kata dia.
Baca Juga: Banjir Jakarta: 2.393 Jiwa Mengungsi, Jakut dan Jaktim Paling Parah
Menurut Ani, hal ini membuat banyak warga berspekulasi soal penyebab banjir di Kelapa Gading. Mulai dari tanggul jebol, dampak pembangunan LRT, hingga dugaan Pintu Air Sunter yang sengaja ditutup.
Dugaan terakhir itu akhirnya dibantah Pemprov DKI Jakarta lewat Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf.
Menurut Juaini, Pintu Air Sunter tetap dibuka. Namun, air tak bisa dialirkan ke laut karena air laut sedang tinggi.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV