> >

Banjir Kelapa Gading: Warga Minta Pintu Air Dibuka, Anies Tunggu Air Laut Surut

Berita daerah | 23 Februari 2020, 15:47 WIB
Banjir di perumahan Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (23/2/2020). (Sumber: Istimewa)

KOMPAS.TV - Genangan bajir membuat Wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara lumpuh, pada Minggu (23/2/2020).

Sejumlah perumahan dan ruas jalan tergenang air membuat akses terputus di sejumlah titik. Salah satu kawasan yang terdampak banjir ada di Perumahan Bangun Cipta Sarana, Kelapa Gading.

Ani, salah satu warga di sana mengungkapkan, wilayahnya memang kerap dilanda banjir pada 2020 ini. Setidaknya sudah tiga kali dia merasakan banjir masuk ke wilayah perumahan itu.

"Ini sudah tiga kali, awal tahun baru, imlek, dan sekarang. Tapi yang sekarang lebih parah. Di jalanan itu sudah sedengkul orang dewasa," kata Ani sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Minggu (23/2/2020).

Menurut dia, air tidak sampai masuk ke rumahnya, namun mulai masuk ke dalam garasi mobil.

Dengan kondisi itu, warga pun mempertanyakan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Juga: Jakarta Banjir, Anies Kembali Jelaskan Penyebab Banjir

Banyak spekulasi yang diterima warga seputar banjir yang melanda Kelapa Gading mulai dari isu tanggul jebol, pompa air yang tak berfungsi, hingga pintu air Sunter yang tak dibuka.

"Apa benar isu yang dibilang Sunter ada pintu air ditutup, jadi dibiarkan tenggelam Kelapa Gading. Karena kalau banjir di sini akan surut, kalau pintu air Sunter itu dibuka," ucap Ani yang mengeluhkan air lambat surut dibandingkan banjir sebelumnya.

"Biasanya kalau Gading banjir, Sunter juga banjir. Ini kenapa di sana kering?" tutur dia.

Sementara itu warga Kelapa Gading lainnya, Dessy, juga bertanya-tanya akan hal yang sama.

Dessy yang juga salah seorang pengurus Linmas di perumahan Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara menuturkan warga bertanya-tanya seputar pintu air Sunter.

"Karena air lama sekali surutnya, malahan ini sudah enggak hujan, air malah naik," ucap Dessy.

Dia mengaku tak mendapat informasi pasti seputar penyebab banjir di Kelapa Gading lambat surut kali ini. Namun, dia mengaku mendapat informasi kalau Sunter juga kebanjiran.

"Katanya di sana sebenarnya sudah dibuka juga, tapi enggak tahu lah yang benar yang mana. Kami juga belum dapat info pastinya," tutur dia.

Sejumlah warga di perumahan Kelapa Nias, kata Dessy, sudah mulai mengungsi terutama di Nias 8 dan Nias 9 yang kontur tanahnya lebih rendah. Di sana, banjir sudah sampai sekitar 80 cm.

Baca Juga: RSCM Banjir, Peralatan Medis Terendam Banjir

Penyebab Banjir Kelapa Gading

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, banjir di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (23/2/2020) disebabkan oleh kali di sekitar wilayah tersebut yang meluap.

Selain itu, banjir juga disebabkan curah hujan yang tinggi di wilayah Kelapa Gading, mencapai sekitar 200 milimeter per detik. 
"Tadi saya melihat ke lokasi, memang di beberapa tempat, kali yang melewati Kelapa Gading meluap semua sampai rata dengan jalan," ujar Juaini saat dihubungi.

Juaini menyatakan, seluruh pompa di wilayah Kelapa Gading berfungsi dengan baik. Petugas terus bekerja memompa air ke kali.

Namun, penanggulangan banjir di sana terhambat air laut yang sedang pasang. Karena itu, saat air banjir di pompa ke kali, air dari kali tidak bisa mengalir ke laut.

"Tadi saya cek ke lokasi di Pulomas, di Kelapa Gading, semua pompa berfungsi, tapi karena memang kondisinya sungainya rata (penuh), kami buang (ke sungai), meluap lagi ke jalan, jadi mutar lagi, bolak-balik," kata Juaini.

Baca Juga: Jakarta Banjir Lagi, Anies Baswedan Tinjau Pintu Air Manggarai

Anies Baswedan Tunggu Laut Surut

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut masih menunggu permukaan air laut surut.

Sebab, dengan surutnya permukaan air laut, akan mempermudah penyurutan banjir di daratan DKI Jakarta.

Menurut Anies, permukaan air laut pasang hingga pukul 10 pagi. 

"Permukaan air laut mulai surut sampai dengan jam 7 malam. Dengan permukaan air laut surut, Insya Allah nanti penurunan akan lebih cepat”, ujar Anies kepada media (22/2/2020).

Permasalahan banjir telah menjadi perhatian utama masyarakat sejak awal tahun 2020.

Pasalnya, hujan dengan tingkat tinggi kerap mengguyur ibu kota selama dua bulan belakangan.

Baca Juga: Jakarta Banjir Lagi, Anies Baswedan: Tunggu Permukaan Air Laut Surut

Hal ini disebabkan karena Indonesia tengah menghadapi musim hujan yang diperkirakan berlangsung akhir bulan Februari ini.

Warga berharap, masalah banjir dapat segera teratasi karena sudah banyak kerugian yang ditimbulkan.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU