> >

Pengguna Transjakarta Tolak Penghapusan Koridor 2: Enggak Semua Orang Bisa Naik MRT

Jabodetabek | 22 Desember 2024, 15:26 WIB
Foto arsip. Pengguna bus Transjakarta koridor 2 rute Pulogadung-Monumen Nasional, menolak rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta menghapus koridor tersebut. (Sumber: Transjakarta)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengguna bus Transjakarta koridor 2 rute Pulogadung-Monumen Nasional, menolak rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta menghapus koridor tersebut.

Dishub Jakarta diketahui berencana menghapus koridor 1 dan 2 Transjakarta karena bersinggungan dengan jalur MRT.

Paulus (39), warga Pulogadung, Jakarta Timur yang bekerja di Senen, Jakarta Pusat, menyebut banyak pekerja yang pulang-pergi melalui rute tersebut. Koridor 2 juga dinilai menghubungkan titik-titik penting.

Baca Juga: Pengalaman Jajal Naik MRT Taipei di Taiwan, Rasanya Beda Dengan MRT Jakarta?

"Kalau dihapus sih bukan solusi yang baik. Sebenarnya ini satu-satunya jalur ke Monas, orang-orang biasanya rata-rata yang menaiki koridor itu untuk kerja atau lainnya," kata Paulus saat ditemui wartawan di Terminal Pulogadung, Minggu (22/12/2024).

"Kalau di sini kan kebanyakan orang menggunakan transportasi untuk kerja tiap hari dan untuk wisata ke Monas."

Paulus menyatakan adanya koridor 2 sangat memudahkan perjalanannya ke tempat kerja. Pasalnya, dari Terminal Pulogadung, ia tidak perlu transit atau menyambung perjalanan dengan transportasi lain menuju kantor.

Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Mery (22), juga mengaku keberatan jika koridor 2 dihapus. Pasalnya, dia selalu menggunakan bus Transjakarta koridor 2 ke kampus karena harganya terjangkau.

Mery pun mengaku khawatir MRT tidak akan bisa menampung seluruh penumpang yang sebelumnya menggunakan koridor 2. Dia juga menilai ongkos naik transportasi bus lebih terjangkau dibanding MRT.

"Saya enggak setuju ya dengan rencana penghapusan Transjakarta koridor 2 karena sejalur sama MRT. Enggak semua orang bisa naik MRT dan jalan jauh, tidak semua orang bisa naik transportasi umum di atas Rp3.500," kata Mery, dikutip Kompas.com.

Sebelumnya, Kepala Dishub Jakarta Syafrin Liputo menyebut pihaknya akan menghapus koridor 1 dan 2 agar tidak terjadi tumpang tindih dengan MRT. Koridor 2 disebutnya akan dihapus jika seluruh jaringan MRT selesai dibangun.

"Nanti unit busnya akan dialihkan untuk mengisi kekosongan layanan lainnya. Demikian pula halnya dengan layanan yang nantinya akan berimpitan dengan angkutan rel," kata Syafrin, Jumat (20/12).

Baca Juga: Transjakarta Perpanjang Waktu 4 Terminal Jakarta Sambut Libur Nataru, Buka 05.00 - 23.00 WIB

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU