> >

Status Siaga II di Pintu Air Pasar Ikan Jakarta, Tinggi Muka Air Capai 214 Sentimeter

Jabodetabek | 12 Desember 2024, 07:07 WIB
Ilustrasi. Pengendara angkutan odong-odong melintasi genangan rob di Muara Angke, Jakarta, Kamis (21/11/2024). (Sumber: ANTARA FOTO/Zaky Fahreziansyah)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meningkatkan status siaga Pintu Air Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara dari Siaga III (waspada) menjadi Siaga II pada Kamis (12/12/2024) pagi.

Masyarakat yang membutuhkan bantuan darurat dapat menghubungi pusat informasi Jakarta Siaga melalui nomor telepon 112.

Layanan ini siap membantu warga selama 24 jam untuk penanganan situasi darurat terkait bencana.

Sebagaimana dilaporkan dari Antara, peningkatan status ini terjadi setelah tercatat kenaikan tinggi muka air yang signifikan dalam beberapa jam.

Baca Juga: Pj Gubernur Tetapkan Kenaikan UMP Jakarta Sebesar Rp5,3 Juta

Laporan pemantauan pada pukul 06.00 WIB, ketinggian air di Pintu Air Pasar Ikan mencapai 214 sentimeter dengan kondisi cuaca terang.

Kenaikan ini terpantau sejak pukul 04.00 WIB yang awalnya berada di ketinggian 188 sentimeter.

Peningkatan drastis terjadi dalam waktu satu jam, di mana pada pukul 05.00 WIB ketinggian air sudah mencapai 212 sentimeter dengan kondisi cuaca mendung tipis.

Dalam kurun waktu tersebut, terjadi kenaikan sebesar 24 sentimeter.

Menghadapi situasi ini, BPBD DKI Jakarta mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada warga di sembilan wilayah yang berpotensi terdampak. Wilayah tersebut meliputi:

  • Kamal Muara
  • Kapuk Muara
  • Penjaringan
  • Pluit
  • Ancol
  • Kamal
  • Marunda
  • Cilincing
  • Kalibaru

Baca Juga: Segera Cek Pencairan Bansos PKH dan BPNT Desember 2024, Kemensos Minta Penerima Gunakan dengan Bijak

Sebagai langkah antisipasi, BPBD DKI Jakarta telah melakukan penyebaran informasi melalui berbagai platform media sosial dan berkoordinasi dengan pejabat di tingkat kelurahan dan kecamatan.

Tindakan ini bertujuan untuk memastikan kesiapsiagaan warga menghadapi potensi dampak kenaikan air.

Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU