> >

Kolaborasi Dibutuhkan untuk Hadapi Tantangan dalam Kerja Konservasi Wilayah Pesisir dan Laut

Papua maluku | 12 November 2024, 23:05 WIB
Panen hasil laut oleh kelompok sasi perempuan Waifuna, Kampung Kapatcol, Misool Barat, Raja Ampat. (Sumber: Awaluddin Noer via YKAN)

Salah satu kolaborasi antara KKP, YKAN, berbagai mitra dan masyarakat yang dirayakan bersama dalam acara ini yaitu ditetapkannya wilayah perairan Misool Utara di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya sebagai Kawasan Konservasi Perairan. Kawasan seluas 308.692 Ha ini memiliki arti penting secara ekologis karena memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi dan termasuk habitat penting bagi dugong, penyu, paus, pari manta, dan perikanan yang bernilai ekonomi penting. 

Baca Juga: Konservasi Penyu di Pantai Sodong, Penyelamat dari Ancaman Punah

“Komitmen kami adalah mendukung pemerintah dan masyarakat dalam melindungi wilayah lautan Indonesia yang akan dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Di Wakatobi dan Bentang Laut Kepala Burung dukungan kami kepada pemerintah terwujud berupa terbentuknya delapan kelompok ekowisata masyarakat, serta tersedianya tujuh juta data spesimen ikan demersal laut yang dikumpulkan melalui penerapan Crew Operated Data Recorder System (CODRS),” ujar Muhammad Ilman, Direktur Program Kelautan YKAN.  

Hingga saat ini, Program Kelautan YKAN dilaksanakan di sebelas provinsi dan lima wilayah pengelolaan perikanan, bersama mitra. Program Kelautan YKAN mencakup empat strategi yaitu Ekonomi Biru, Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan, Ketahanan Kawasan Pesisir dan Perlindungan Kawasan Perairan. 

Program yang sedang berjalan seperti pendampingan untuk pelaksanaan tambak ramah lingkungan Shrimp Carbon Aquaculture (SECURE) di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, serta pelaksanaan program konservasi terumbu karang wujud dari perjanjian pengalihan utang senilai USD35 juta.  

Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto dalam sambutannya mengatakan acara ini digunakan YKAN untuk refleksi pembelajaran yang diperoleh selama satu dekade, sekaligus memperkuat komitmen dalam melindungi ekosistem laut dan pesisir Indonesia. 

“Kami belajar dari semua proses yang telah dilakukan, dan mendapati bahwa kemitraan yang solid dan komitmen seluruh pemangku kepentingan merupakan faktor kunci keberhasilan yang dicapai bersama. Terima kasih untuk kerja sama dan dukungan yang sudah diberikan kepada upaya konservasi  wilayah laut dan pesisir Indonesia selama ini. Kegiatan ini akan menjadi semangat kita bersama dalam menghadapi setiap tantangan yang ada di depan. Semoga kemitraan ini bisa semakin erat untuk mewujudkan Indonesia yang lestari, ” ujar Herlina.

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Yayasan Konservasi Alam Nusantara


TERBARU