> >

Catat 72 Titik Panas di Riau, BMKG Minta Masyarakat untuk Waspada

Sumatra | 28 Oktober 2024, 20:20 WIB
Ilustrasi. Kondisi kabut asap karhutla yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (3/10/2023). (Sumber: Kompas.com/Idon Tanjung)

RIAU, KOMPAS.TV - Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan titik panas (hotspot) di Provinsi Riau terus meningkat, dengan total 72 titik yang terdeteksi. 

Konsentrasi terbesar hotspot berada di Kabupaten Kampar dan Pelalawan, yang menjadi fokus utama pemantauan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Kepala BMKG Pekanbaru, Irwansyah Nasution, pada Senin (28/10), mengonfirmasi bahwa titik api yang terpantau di Pelalawan telah menyebabkan munculnya asap, terutama di wilayah perbatasan Pelalawan dan Siak.

Meskipun bau asap belum signifikan tercium di Kota Pekanbaru, kondisi di daerah perbatasan seperti Pelalawan dan Siak sudah cukup memprihatinkan. 

“Sebenarnya untuk bau asapnya sendiri di Kota Pekanbaru tidak terlalu tercium, kecuali di daerah perbatasan dengan Pelalawan dan Siak,” katanya.

BMKG juga mencatat, peningkatan titik panas di Kabupaten Kampar dan Indragiri Hulu, yang masing-masing menyumbang 15 dan 12 titik. 

Baca Juga: BMKG: Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Senin 28 Oktober, Suhu Capai 36 Derajat Celsius Hari Ini

Di luar dua daerah tersebut, hotspot juga terdeteksi di beberapa kabupaten lain, seperti Bengkalis dengan sembilan titik, Rokan Hulu delapan titik, Pelalawan tujuh titik, dan masing-masing enam titik di Siak, Indragiri Hilir, serta Rokan Hilir.

Sementara itu, Kota Dumai terdeteksi memiliki dua titik, dan Kepulauan Meranti satu titik panas.

Irwansyah mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Ia menjelaskan, panas terik di Riau disebabkan oleh dampak siklon tropis Trami yang terpantau di Laut Filipina. 

Siklon ini memengaruhi perputaran angin ke wilayah Filipina, sehingga menurunkan peluang hujan di Riau, walaupun wilayah tersebut sudah memasuki musim hujan.

Kurangnya pertumbuhan awan di wilayah Riau juga menjadi salah satu penyebab teriknya cuaca. 

Masyarakat Riau diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari BMKG terkait potensi karhutla dan kondisi cuaca yang ekstrem di wilayah mereka.

"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca panas akhir-akhir ini dan diharapkan dapat mengurangi kegiatan di luar rumah," ujar Irwansyah dikutip dari Antara.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Selasa 29 Oktober 2024: 5 Wilayah Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Lebat

Penulis : Kiki Luqman Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU