Operasi Zebra 2024: Ribuan Pengendara Berhelm Tetap Ditindak, Ini Alasannya
Jabodetabek | 22 Oktober 2024, 07:58 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Operasi Zebra Jaya 2024 yang digelar sejak 14 Oktober, telah mencatat total 54.827 pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan rincian pelanggaran tersebut, Senin (21/10/2024).
Dari total jumlah pelanggaran tersebut, kendaraan roda dua mencatatkan 21.434 kasus dengan rincian terbanyak adalah penggunaan helm non-SNI sebanyak 14.491 kasus.
"Rincian pelanggaran pada roda dua, yaitu tidak menggunakan helm SNI ada 14.491, melawan arus ada 4.638 dan melanggar marka jalan 2.305," ungkap Ade Ary, dikutip dari Antara.
Pelanggaran lainnya meliputi melawan arus sebanyak 4.638 kasus dan pelanggaran marka jalan sebanyak 2.305 kasus.
Sementara untuk kendaraan roda empat, tercatat 19.138 kasus pelanggaran dengan dominasi tidak menggunakan sabuk pengaman sebanyak 18.767 kasus dan penggunaan ponsel saat berkendara sebanyak 371 kasus.
"Tercatat ada 33.152 pelanggaran yang ditindak oleh E-TLE statis, 5.915 pelanggaran yang ditindak E-TLE mobile dan 15.400 teguran," lanjutnya.
Baca Juga: Ada Operasi Zebra Jaya Segera Urus STNK, Cek Lokasi Samsat Keliling di Jadetabek 16 Oktober 2024
Dalam Operasi Zebra 2024, Polda Metro Jaya memfokuskan penindakan pada 14 jenis pelanggaran prioritas, meliputi:
- Penggunaan rotator dan sirene tidak sesuai ketentuan
- Penggunaan pelat rahasia atau pelat dinas
- Pengemudi di bawah umur
- Melawan arus lalu lintas
- Berkendara dalam pengaruh alkohol
- Penggunaan ponsel saat mengemudi
- Tidak memakai sabuk pengaman
- Melebihi batas kecepatan
- Berboncengan lebih dari satu orang
- Kendaraan tidak layak jalan
- Kendaraan tanpa perlengkapan standar
- Tidak memiliki STNK sah
- Pelanggaran marka jalan
- Penyalahgunaan TNKB diplomatik
"Polda Metro Jaya berkomitmen untuk melakukan penegakan hukum dan sosialisasi demi menciptakan situasi lalu lintas yang lebih aman," tegas Ade Ary.
Baca Juga: Operasi Zebra Jaya 2024: 194 Pelanggar Terjaring di Hari Pertama
Operasi Zebra bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan dan ketertiban berlalu lintas.
Khusus untuk penggunaan helm, meskipun pengendara menggunakan helm namun tanpa logo SNI, tetap akan ditindak karena dianggap tidak memenuhi standar keselamatan.
"Kami berharap dengan penindakan dan sosialisasi, masyarakat akan lebih disiplin dan mematuhi aturan. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga keselamatan di jalan," pungkasnya.
Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV, Antara