LRT Jabodebek Punya Crowd Detection System, Penumpang Bisa Pilih Gerbong Tak Padat
Jabodetabek | 16 Oktober 2024, 18:00 WIBIa menjelaskan, sistem ini menggunakan teknologi canggih berbasis kamera CCTV dan pemrosesan gambar untuk menghitung jumlah orang di area tertentu secara real-time.
Hal ini memungkinkan KAI untuk mengelola arus pengguna dengan lebih baik, menghindari kepadatan yang berlebihan, dan memastikan aliran pengguna yang lancar di seluruh area operasional.
Ia menuturkan, KAI juga terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik bagi pengguna. Dengan hadirnya Crowd Detection System, KAI berharap dapat terus memudahkan pengguna LRT Jabodebek untuk merencanakan perjalanan mereka secara lebih nyaman dan aman.
Baca Juga: SKD CPNS Kemenag Dimulai 18 Oktober 2024, Ini Link Jadwal dan Lokasinya
"Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi yang berdampak langsung bagi pengguna. Dengan layanan yang lebih baik, kami percaya LRT Jabodebek akan terus menjadi pilihan utama transportasi publik yang dapat diandalkan," ujar Mahendro.
Sejak dioperasikan, jumlah pengguna LRT Jabodebek terus meningkat. Selama periode 1 hingga 14 Oktober 2024, tercatat sebanyak 987.338 pengguna telah memanfaatkan layanan LRT Jabodebek.
Rata-rata pengguna pada hari kerja mencapai 82.298, sementara pada akhir pekan rata-rata pengguna adalah 41.091.
Angka ini, lanjut Mahendro, menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap transportasi publik yang aman dan nyaman.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : KAI