> >

Antisipasi Penyanderaan, Satgas Damai Cartenz Perketat Keamanan di Wilayah Papua

Papua maluku | 3 Oktober 2024, 22:27 WIB
Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani didampingi Kasatgas Humas Kombes Bayu Suseno. Satgas Operasi Damai Cartenz memperketat pengamanan di wilayah Papua yang rawan. (Sumber: ANTARA/HO/Dok Satgas Damai Cartenz.)

PAPUA, KOMPAS.TV - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz memperketat pengamanan di wilayah Papua yang rawan.

Kepala Satgas Hubungan Masyarakat (Humas) Operasi Damai Cartenz, Kombes. Pol. Bayu Suseno menyebut, peningkatan pengamanan dilakukan dengan melakukan patroli di lokasi-lokasi strategis yang masuk kategori rawan, salah satunya bandara perintis.

"Kami tingkatkan kegiatan patroli dan pengamanan, khususnya di bandara-bandara perintis. Pengejaran terhadap KKB juga masih terus kami lakukan," kata Kombes Bayu, dalam keterangannya, Kamis (3/10/2024), dikutip dari laman Tribratanews.

Selain itu, ia menyebut, pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) juga masih terus dilakukan.

Adapun upaya pengetatan pengamanan tersebut dilakukan merespons ancaman penyanderaan dari KKB yang diutarakan Juru Bicara OPM Sebby Sambom.

Ia menyebut upaya ancaman penyanderaan dari KKB tersebut muncul setelah pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens.

Operasi Damai Cartenz tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis.

Terutama di sembilan wilayah prioritas yang tersebar di Provinsi Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Baca Juga: Pilot Susi Air Philip Mehrtens Dibebaskan KKB di Papua, PM Selandia Baru Akhirnya Beri Pernyataan

Wilayah prioritas tersebut meliputi Kabupaten Pegunungan Bintang, Yahukimo, Mimika, Intan Jaya, Dogiyai, Puncak, Nduga, Jaya Wijaya, dan Jayapura.

Diberitakan sebelumnya, Pilot Susi Air Philip Mehrtens berhasil dibebaskan Satgas Damai Cartenz 2024 gabungan TNI-Polri, pada Sabtu (21/9).

Pilot asal Selandia Baru tersebut berhasil dibebaskan usai 1,5 tahun atau 19 bulan disandera oleh KKB.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan, kesepakatan pembebasan Philip Mehrtens dicapai dengan dilakukannya pendekatan tanpa kekerasan atau soft approach.

Pendekatan tersebut melalui dialog dengan tokoh agama dan adat yang memiliki pengaruh di masyarakat setempat.

"Pendekatan ini dilakukan untuk meminimalisasi jatuhnya korban jiwa," kata Faizal, Sabtu.

Ia menjelaskan, pembebasan tanpa operasi militer dilakukan karena mempertimbangkan potensi risiko yang bisa terjadi jika kekuatan bersenjata digunakan.

Baca Juga: Prosesi Pemakaman Polisi Korban Penembakan KKB di TPU Arso Dua Papua

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV.


TERBARU