> >

Usut Kematian Mahasiswa Petra Surabaya, Polisi Periksa Saksi dan Kumpulkan Rekaman CCTV

Jawa timur | 2 Oktober 2024, 05:30 WIB
Ilustrasi. Polisi memeriksa sejumlah saksi terkait kasus kematian mahasiswa Petra Christian University (PCU) Surabaya, berinisial R. (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

SURABAYA, KOMPAS.TV - Polisi memeriksa sejumlah saksi terkait kasus kematian mahasiswa Petra Christian University (PCU) Surabaya, berinisial R.

Menurut Kapolsek Wonocolo, Kompol M Sholeh, terdapat lima saksi yang dimintai keterangan, mulai dari petugas keamanan atau sekuriti hingga petugas kampus.

"Beberapa orang saksi (dimintai keterangan, -red)," kata Sholeh, Selasa (1/10/2024), dikutip dari Tribun Jatim.

"Ada petugas taman yang melihat dan sekuriti. Ada petugas kampus. Jadi totalnya 5 orang," imbuhnya.

Selain memeriksa saksi, polisi juga melakukan pengecekan terhadap rekaman kamera CCTV.

Ia menyebut polisi tengah mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk bahan penyelidikan atas laporan penemuan korban meninggal di kampus tersebut. 

"CCTV ini masih kami kumpulkan," ujarnya.

Sementara terkait barang bawaan korban, ia mengungkapkan, benda yang berada di dalam saku pakaian korban hanya dompet berisi KTP. 

"Gak ada (wasiat). Hanya KTP dan dompet aja. Ponsel pecah karena mungkin terbentur jalan atau tanah, sementara kami masih cek," jelasnya.

Baca Juga: Mahasiswa Petra Surabaya Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri, Ini Kata Polisi-Pihak Kampus

Seorang mahasiswa Petra Christian University (PCU) Surabaya, ditemukan tewas di area kampus pada Selasa (1/10).

Mahasiswa tersebut diduga tewas usai melompat dari salah satu gedung di kampus tersebut.

Korban ditemukan pertama kali tergeletak oleh seorang petugas taman di kampus tersebut, sekitar pukul 10.45 WIB. 

Kompol Sholeh menyebut pihaknya tengah mendalami peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, berdasarkan pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan bekas jejak langkah sepatu di lantai 12, dekat lokasi tewasnya mahasiswa itu.

"Di lantai 12 ada bekas tapak kaki," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Meski demikian, ia menegaskan belum dapat menyimpulkan penyebab kematian korban, mengingat hal itu masih diselidiki polisi.

Baca Juga: Mahasiwa UI Dibunuh Senior, Polisi: Motifnya Iri karena Korban Lebih Untung saat Bermain Kripto

Disclaimer:

Artikel ini tidak bertujuan untuk mempromosikan perilaku bunuh diri.

Apabila Anda saat ini mengalami depresi atau keinginan bunuh diri, jangan putus asa.

Depresi dan gangguan kejiwaan dapat pulih dengan bantuan profesional kesehatan mental.

Temukan informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan mental dan menghubungi layanan profesional di laman Pencegahan Bunuh Diri Into The Light Indonesia di www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri.

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Tribun Jatim


TERBARU