Wujudkan Pilkada Damai, Polda Riau Gelar Doa Bersama degan Calon Kepala Daerah
Berita daerah | 24 September 2024, 21:57 WIBPEKANBARU, Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar doa bersama dengan seluruh calon kepala daerah dalam rangka mewujudkan Pilkada damai, di halaman Mapolda Riau di Pekanbaru, Selasa (24/9/2024).
Doa bersama ini dihadiri 3000 orang, dengan menghadirkan ustadz kondang, Das'ad Latif, yang didatangkan khusus untuk memberikan siraman rohani.
Tampak hadir tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Riau, Syamsuar-Mawardi, Abdul Wahid-SF Hariyanto, dan M Nasir-Wardan. Kemudian, para calon bupati dan wakil bupati serta calon wali kota dan wakil walikota se Provinsi Riau.
Kapolda Riau, Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, untuk mewujudkan Pilkada damai semua pihak harus duduk bersama dan bergandengan tangan agar menciptakan situasi kondusif.
"Sengaja kita undang seluruh pasangan calon kepala daerah, tim pemenangan, partai pengusung, forkopimda dan lain-lain, untuk bermunajat kepada Allah agar selalu dijaga kedamaian dan kondusif," ucap Iqbal saat diwawancarai wartawan, Selasa.
Sementara itu, kehadiran ustadz Das'at Latif menarik minat masyarakat untuk hadir ke Mapolda Riau.
Dalam ceramahnya, ustadz Das'at Latif menyampaikan kepada para kontestan bagaimana memaknai arti menjadi seorang pemimpin.
"Intinya kita berdoa dan menyampaikan serta mengetuk hati nurani calon pemimpin-pemimpin ini di Provinsi Riau. Kondusifnya Provinsi Riau adalah hal yang paling utama. Permusuhan tidak ada karena besok sudah mulai kampanye," kata Das'ad.
Dia mengatakan, menjadi pemimpin merupakan suatu amanah yang perlu dijaga.
Oleh karena itu, Das'ad berpesan agar menggunakan jabatan pada jalan yang benar.
"Kita telah diberi nikmat aman, nikmat alam. Maka jagalah amanah yang dititipkan Allah melalui rakyat ini," kata dia.
Das'ad mengatakan, negara yang kaya harus dikelola dengan baik, dan oleh pemimpin yang baik.
Dalam ajaran Islam pemimpin disebut Khalifah. Khalifah itu adalah pemimpin yang memikirkan rakyat.
"Untuk mengelola ini, maka pilihlah kepala daerah sesuai agama. Kalau memilih pemimpin ada kriteria yang jelas, yakni fatonah atau cerdas. Kedua adalah tablig atau pandai menyampaikan kepada masyarakat. Kemudian siddik dan amanah, yakni dapat dipercaya, ini yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin," kata Das'ad.
Penulis : KompasTV-Riau
Sumber : Kompas TV