Fakta-Fakta Ledakan di Kantor DPP PBB yang Berasal dari Pengharum Ruangan
Jabodetabek | 21 September 2024, 10:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah ledakan terjadi di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2024) malam.
Diketahui, ledakan tersebut berasal dari pengharum ruangan yang tersimpan dalam loker di ruang tunggu lantai dua.
Berikut sejumlah fakta-fakta dari kejadian ledakan di kantor DPP PBB tersebut:
Ledakan Akibat Pengharum Ruangan yang Bereaksi terhadap Panas
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Bulan Bintang (PBB), Randy Bagasyudha, mengungkapkan ledakan yang terjadi di kantor DPP PBB pada Jumat malam berasal dari pengharum ruangan.
Hal tersebut diketahui setelah proses penyisiran yang dilakukan oleh tim Gegana Brimob memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).
Pengharum ruangan yang tersimpan di loker ruang tunggu lantai dua gedung tersebut diduga meledak akibat reaksi terhadap panas.
Baca Juga: Ledakan Serentak Kedua! Walkie-Talkie hingga Perangkat Elektronik Meledak di Lebanon
"Analisisnya adalah ledakan itu karena ada panas yang kemudian bereaksi terhadap pengharum ruangan yang mengandung gas," kata Randy, Sabtu (21/9/2024) dini hari dikutip dari Kompas.com.
Selain pengharum ruangan, dalam loker tersebut juga tersimpan pemanas air, kertas dokumen, dan tas salah satu karyawan.
Setelah penelusuran, dipastikan tak ada yang menggunakan pemanas air di loker itu sebelum ledakan terjadi.
"Posisi ledakan itu kabinet (loker) yang berada di sudut ruangan. Itu tidak ada colokan listrik, tidak ada apa-apa, tiba-tiba muncul api dari situ," ungkap Randy.
Kronologi Terjadinya Ledakan
Kejadian ledakan di kantor DPP PBB ini berawal api yang diduga muncul dari salah satu loker pada pukul 17.28 WIB.
Tak berapa lama kemudian, pada pukul 17.30 WIB terdengar ledakan seperti suara koper jatuh.
Baca Juga: Majelis Umum PBB Ultimatum Israel Tinggalkan Tanah Palestina Dalam 12 Bulan
Petugas keamanan yang tengah berjaga pun langsung berupaya memadamkan api menggunakan lima alat pemadaman api ringan (APAR).
“Akhirnya api berhasil dipadamkan, yang di dalam proses pemadaman api kurang lebih 10 sampai 15 menit,” tutur Randy.
Saat ledakan terjadi, ruang tunggu tersebut dalam kondisi terkunci dan tidak ada orang. Ruangan tersebut terakhir kali digunakan sekitar pukul 16.00 WIB.
“Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam insiden ini,” ujarnya.
Tidak Ada Unsur Teror
Usai ledakan terjadi, Randy bersama pengurus DPP PBB berkoordinasi dengan pihak pemadaman kebakaran, PLN, Polsek Pancoran, Polres Jakarta Selatan, Inafis, dan Gegana.
Setelah dilakukan pengecekan dan penelusuran, pihak aparat berkesimpulan tidak ditemukan unsur bahan peledak maupun teror dalam insiden tersebut.
“Dalam melakukan rangkaian pemeriksaan secara intensif tersebut, tim berkesimpulan tidak ditemukan unsur bahan peledak ataupun teror,” kata Randy.
“Akan tetapi peristiwa ini lebih kepada persoalan teknis maupun unsur kelalaian atau elements of human negligence yang pada prinsipnya tidak disengaja sehingga menimbulkan percikan kecil di dalam ruangan,” ucapnya.
Baca Juga: Retno Marsudi Ditunjuk Jadi Utusan Khusus PBB untuk Air, Mulai Bekerja Usai Jabatan Menlu Selesai
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com