> >

Warga Tangkap Buaya Besar yang Diduga Sambar Lansia hingga Meninggal di Kutai Timur

Kalimantan | 17 September 2024, 10:32 WIB
Warga menangkap seekor buaya berukuran besar yang diduga telah memangsa seorang warga saat mandi di Sungai Karangan, Desa Karangan Ilir, Kabupaten Kutai Timur. (Sumber: Tangkapan layar)

KUTAI TIMUR, KOMPAS.TV - Warga ramai-ramai menangkap seekor buaya berukuran besar yang diduga telah memangsa seorang warga saat mandi di Sungai Karangan, Desa Karangan Ilir, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Mengutip pemberitaan Kompas.TV, buaya berukuran besar tersebut kerap muncul di permukaan Sungai Karangan.

Penangkapan buaya ini bermula saat salah satu warga menggunakan perahu di sungai dan dihadang buaya.

Saat ditangkap buaya sempat mengamuk bahkan hingga menyeret perahu warga.

Baca Juga: Diduga Mangsa Warga yang Sedang Mandi di Sungai, Seekor Buaya Berukuran Besar Ditangkap!

Warga juga berharap, petugas membantu untuk penanganan buaya lainnya yang kerap muncul di sungai.

Diberitakan Tribunnews.com, Kepala Desa Batu Lepoq, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur, Aspul Anuar menjelaskan, awalnya ia mendengar ada kabar bahwa warga Desa Karangan Seberang disambar buaya dan meninggal dunia.

Warga  pun berinisiatif mencari buaya tersebut.

"Nah kebetulan ada warga yang kegiatannya mencari ikan di sungai (Sungaj Karangan) sekaligus dikejar lagi sama buaya itu," ujar Aspul, Senin (9/9/2024).

Lantaran buaya mendekat ke perahu ketinting yang dikenakan nelayan tersebut nelayan menikam buaya itu dengan menggunakan tombak.

"Ditikam pakai tombak dan dipastikan juga itu buaya yang menyambar korban sebelumnya, karena ciri-cirinya dimulutnya ada bekas rambut-rambut," imbuhnya.

Sementara, Mauluddin, warga Desa Batu Lepoq yang menikam buaya menceritakan, dirinya mencari ikan menggunakan perahu ketinting beberapa hari setelah adanya korban penyambaran buaya di Desa Karangan Seberang.

Tiba-tiba, ia melihat buaya besar muncul lalu tenggelam lagi, kemudian buaya muncul lagi untuk kedua kalinya.

"Yang ketiga kalinya buaya lewat mengejar menuju ke perahu kami, langsung mengejar ketinting kami, nah disitulah kesempatan kami menombaknya, karena takut juga," jelasnya.

Buaya tersebut sempat melakukan perlawanan dan tenggelam ke air setelah ditombak.

Ia pun meminta bantuan kepada warga setempat untuk menarik buaya tersebut ke hulu sungai untuk diikat.

Usai diikat, buaya ditarik oleh banyak warga, lebih dari 10 orang dan dibawa ke hilir Sungai Karangan yang jauh dari pemukiman warga.

"Buayanya kami buang di hilir sana jauh, kondisinya waktu dibuang sudah mati, kira-kira panjangnya ada itu 5 meteran ada itu," katanya.

Sebelumnya, pada Kamis (5/9), seorang warga di Desa Karangan Seberang, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur tewas usai disambar buaya di Sungai Karangan.

Baca Juga: Pria Lansia Tewas Diterkam Buaya saat Mandi di Sungai, Begini Usaha Warga Evakuasi Korban

Warga berinisial UN (61) itu tinggal sendiri di Desa Karangan Seberang, Kecamatan Karangan, Kutim, dekat dengan Sungai Karangan.

Menurut Kepala Desa Karangan Seberang, A. Muzahid mengatakan, kesehariannya UN kerap mandi di Sungai Karangan yang dekat dengan rumahnya, padahal ada WC umum yang bebas digunakan di dekat rumahnya.

"Tetangga sebelahnya juga sering menawarkan air untuk dialirkan ke rumahnya dari pada beliau (UN) harus mandi ke sungai," ungkap Muzahid, Senin (9/9).

Tak jarang juga masyarakat memberikan peringatan saat melihat UN mandi di Sungai Karangan. Namun,  UN sepertinya menganggap keberadaan buaya merupakan hal biasa dan tak takut saat mandi di sana.

Lalu pada Kamis (5/9) pagi sekitar jam 07.00 Wita saat UN mandi, di dekat jembatan besar yang ramai lalu lalang masyarakat, ada buaya yang muncul di sungai tersebut.

"Akhirnya warga yang melihat meneriaki beliau (UN) dengan seruan pak naik ada buaya, cepat naik, kata warga yang melihat," imbuhnya.

Tetapi UN tetap berada di sungai. Setelah itu, buaya tadi kembali tenggelam dan tiba-tiba muncul di hadapan UN dan UN pun langsung disambar oleh buaya tersebut.

UN sempat juga ditarik oleh buaya ke dalam air, sekitar setengah jam setelah itu, UN dibawa lagi ke permukaan air oleh buaya.

"Kebetulan pas beliau muncul dibawa buaya, itu dekat dengan orang banyak, kemudian dilempari (batu) oleh orang-orang akhirnya beliau dilepas sama buayanya, langsung beliau (UN) diambil masyarakat," jelasnya.

Saat itu UN nampak masih hidup karena ada denyutan atau detak jantungnya, masih ada nafas. Warga pun membawanya ke puskesmas.

"Infonya disana, dari pihak Puskesmas (UN) sudah meninggal, lalu dibawa ke rumah duka dan dimakamkan hari itu juga di TPU Karangan sini," katanya.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Tribunnews.com


TERBARU