> >

Ormas Obrak-abrik Toko Buah di Jakbar: Gegara Kesal Dikasih Rp 10 Ribu, Polisi Baru Periksa Saksi

Jabodetabek | 4 September 2024, 19:50 WIB
Foto Arsip. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Sekelompok orang diduga organisasi masyarakat (ormas) menggeruduk sebuah toko buah di Kembangan, Jakarta Barat (Jabar), Selasa (3/9/2024). (Sumber: Tribata News)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekelompok orang diduga dari organisasi masyarakat (ormas) menggeruduk dan mengobrak-abrik sebuah toko buah di Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar), Selasa (3/9/2024).

Peristiwa tersebut viral di media sosial (Medsos). Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan kronologis kejadian tersebut.

Menurut penjelasannya, kejadian berawal saat korban didatangi oleh dua orang yang diduga anggota Ormas yang minta uang keamanan.

"Dua orang ormas awalnya meminta uang keamanan seikhlasnya," kata Ade Ary, Rabu.

Namun, saat diberikan uang Rp10 ribu oleh korban, kedua orang tersebut justru menolak dan meminta lebih.

Para pelaku tersebut, kata ia sempat pergi. Namun, tak lama setelahnya, mereka kembali membawa 15 orang temanya.

"Mereka datang lagi dengan membawa 15 orang yang lalu mengacak-acak tempat dagang korban dan melempar kaca dan batu," ujarnya, dikutip dari Tribunnews.

Bahkan beberapa pelaku memukul korban. Akibatnya, korban mengalami luka memar.

Sementara para pelaku pengeroyokan saat ini masih dalam penyelidikan.

Baca Juga: Tahanan Narkoba Tewas Dikeroyok di Rutan Depok, Keluarga Buka Suara

Di sisi lain, Kapolsek Kembangan, Kompol Moch Taufik Iksan membenarkan peristiwa tersebut.

Ia menyebut, insiden itu terjadi pada Selasa malam pukul 20.30 WIB.

Menurut penjelasannya, usai mengetahui peristiwa tersebut, pihaknya bersama Kanit Reskrim langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

"Anggota kami melakukan penyelidikan memeriksa saksi saksi yang ada di TKP dan mengumpulkan barang bukti yang ada," kata Taufik saat ditemui di Mapolsek Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (4/9).

Ia juga membenarkan bahwa peristiwa tersebut dipicu kurangnya setoran uang keamanan.

"Diberikan (korban, -red) Rp 10.000. Karena mungkin merasa kurang, oknum tersebut meninggalkan lokasi perdagangan membawa teman-temannya," jelasnya, dikutip dari Warta Kota.

Taufik menyebut pihaknya saat ini tengah mengusut kasus tersebut. 

"Saksi-saksi sudah diperiksa, kami sedang dalami," ujarnya.

Baca Juga: Pesilat Pagar Nusa Keroyok Pemuda di Surabaya, 6 Oknum Tertangkap 3 Masih di Bawah Umur

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV/Tribunnews/Warta Kota.


TERBARU