> >

Babak Baru Misteri Tewasnya eks Bupati Jembrana: Polisi Sebut Kematian Tak Wajar, Bukan karena Sakit

Bali nusa tenggara | 1 September 2024, 09:30 WIB
Jenazah Mantan Bupati Kabupaten Jembrana Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya, Sri Wulan Trisna (64), dikremasi di Krematorium Kerta Semadi di Mumbul, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis (15/8/2024) pukul 10.30 Wita. (Sumber: Kompas.com/Yohanes Valdi Seriang Ginta)

BALI, KOMPAS.TV- Misteri meninggalnya mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya, Sri Wulan Trisna (64) memasuki babak baru. Yang mengejutkan, polisi menduga kematian pasangan suami istri (pasutri) itu tak wajar dan bukan karena sakit. 

"Sementara dua korban meninggal yang ditemukan dan diperiksa meninggal bukan meninggal wajar. Sekarang lagi didalami akibat meninggalnya apa. Kenapa dikatakan meninggal tidak wajar, dan penyebabnya apa sedang didalami," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Jumat (30/8/2024). Dikutip dari Kompas.com

Atas dari itu, polisi pun terus melakukan penyelidikan intensif terhadap kematian Ida Bagus Ardana dan Sri Wulan Trisna.

Baca Juga: Labfor Periksa Cairan Diduga Mengandung Bahan Kimia di Kediaman Eks Bupati Jembrana

"Ketidakwajaran itu lagi dipelajari. Akibat ketidakwajaran itu apakah ada pelaku atau tidak. Itu bagian penyelidikan. Jadi meninggal tidak wajar. Kalau wajar itu, ya karena sakit. Ditemukan informasi, sementara didalami diduga tidak wajar. Itu hasil kedokteran lagi didalami dugaan indikasi tidak wajar itu," tambah dia.

Kombes Jansen juga menjelaskan berdasarkan hasil uji toksikologi Laboratorium Forensik Polda, tidak ditemukan bahan berbahaya di beberapa cairan yang disita di rumah korban.

"Sementara cairan itu yang sudah dipelajari, belum ada kaitan dengan kematiannya. Nama jelas cairan itu nanti akan disampaikan," paparnya.

Dia juga membantah polisi lambat untuk mengungkap kematian kedua korban. Selama menunggu hasil otopsi, ia mengatakan bahwa petugas sedang menganalisis CCTV yang ada di sekitar rumah korban. 

"Bukan lambat, jadi teman-teman di Polresta sedang mendalami, sedang di-cross check hasil dari laboratorium forensik maupun dari kedokteran forensik. Nanti dipelajari kembali, dievaluasi kembali, sambil menentukan kesimpulan penyebab kematian," ungkap Kombes Jansen.

Adapun pihak keluarga meminta kasus kematian mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana dan istrinya, Sri Wulan Trisna, diusut tuntas dan transparan. Sebab, keluarga menduga Bupati Jembrana dua periode (1980-1985 dan 1985-1990), dan istrinya tersebut meninggal dalam kondisi tak wajar. 

Baca Juga: Mantan Bupati Jembrana dan Istri Ditemukan Tewas di Rumahnya, Polisi Selidiki Penyebab Kematian

"Intinya kami dari pihak keluarga sudah mengiklaskan, merelakan kepergian beliau, walaupun dengan cara yang menurut kami kurang wajar," kata Adik Bagus Ardana, Ida Bagus Lilik Sudirga, di sela-sela prosesi kremasi kedua jenazah di di Krematorium Kerta Semadi di Mumbul, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis (15/8).

"Kami segenap keluarga besar mengharapkan supaya proses ini dibuka selebar-lebarnya oleh kepolisian, dan setelah itu mudah-mudahan tidak ada kesalahan," kata dia.

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, jasad Ida Bagus Ardana dan Sri Wulan Trisna ditemukan di ruang berbeda di kediaman Jalan Gurita IV No 6 Sesetan, Denpasar Selatan, Bali, pada Kamis (8/8). Jasad IB Ardana berada di dapur dan sang istri tewas terkunci di dalam kamar.

 

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com, Kompas TV


TERBARU