> >

Gunung Semeru Alami 11 Kali Erupsi dalam Sehari, Status Waspada Dipertahankan

Jawa timur | 25 Agustus 2024, 21:57 WIB
Aktivitas Gunung Semeru yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Lumajang pada Sabtu (13/7/2024) pagi. (Sumber: ANTARA/HO-PVMBG)

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami serangkaian erupsi pada hari Minggu (25/8/2024). Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Semeru, tercatat 11 kali erupsi terjadi dalam rentang waktu antara pukul 06.47 hingga 18.41 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian menyampaikan bahwa erupsi pertama terjadi pada pukul 06.47 WIB. Meskipun visual letusan tidak teramati, aktivitas vulkanik ini terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berlangsung selama 109 detik.

"Visual letusan tidak teramati," kata Sigit dikutip dari Antara.

Erupsi kedua terjadi pada pukul 09.41 WIB dengan karakteristik serupa, yaitu tidak terlihat secara visual namun terekam oleh seismograf.

Kali ini, amplitudo maksimum mencapai 23 mm dengan durasi 134 detik. Erupsi ketiga berlangsung pada pukul 10.51 WIB, juga tanpa visual yang teramati, namun tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 150 detik.

Baca Juga: Gunung Marapi Kembali Erupsi Jumat Malam, Kawasan 3 Km dari Kawah Harus Steril

Menyikapi situasi ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mempertahankan status Gunung Semeru pada Level II atau Waspada.

  1. Berdasarkan status tersebut, PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi keselamatan bagi masyarakat sekitar:
  2. Larangan beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 8 km dari puncak (pusat erupsi).
  3. Larangan beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terkena dampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
  4. Larangan beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Semeru karena risiko lontaran batu pijar.
  5. Himbauan untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
  6. Peringatan akan potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Gunung Semeru, yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, terus mengalami erupsi hingga pukul 18.41 WIB. Saat laporan terakhir dibuat, aktivitas erupsi masih berlangsung.

Baca Juga: Pengibaran Bendera Merah Putih Di Puncak Gunung Bawakaraeng

Meskipun sebagian besar erupsi tidak terlihat secara visual, intensitas dan frekuensi aktivitas vulkanik yang terekam menunjukkan bahwa Gunung Semeru masih dalam kondisi yang perlu diwaspadai.

Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi rekomendasi dari PVMBG demi keselamatan bersama.

 

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU