> >

Undip Bantah Kematian Mahasiswi Dokter Spesialis karena Dugaan Perundungan

Jawa tengah dan diy | 15 Agustus 2024, 15:30 WIB
Ilustrasi jenazah. (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

SEMARANG, KOMPAS.TV - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang membantah kematian AR, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran dipicu karena mendapat bullying atau perundungan.

Hal ini disampaikan Rektor Undip Suharnomo dalam keterangan tertulis yang termuat dalam edaran surat Nomor: 647/UN7.A/TU/VIII/2024 yang diteken pada 15 Agustus 2024.

"Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar," kata Suharnomo, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.Tv, Kamis (15/8/2024).

Ia menyebut AR merupakan mahasiswi yang berdedikasi dalam pekerjaannya.

"Namun demikian, almarhumah mempunyai problem kesehatan yang dapat memengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh," ujarnya.

Akan tetapi, Undip tidak bisa menjelaskan lebih detail mengenai masalah kesehatan yang dialami korban selama proses pendidikan.

Ia menyebut selama ini pengelola Pendidikan Program Studi Anestesi memantau secara aktif perkembangan kondisi almarhumah selama proses pendidikan.

Ia juga menyebut, berdasarkan kondisi kesehatannya, AR saat itu sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.

Baca Juga: Mahasiswi Dokter Spesialis Undip Tewas Diduga Bunuh Diri, Polisi Usut soal Dugaan Perundungan

Namun karena AR adalah penerima beasiswa sehingga secara administratif terikat dengan ketentuan penerima beasiswa, yang bersangkutan punmengurungkan niat tersebut.

Lebih lanjut, Undip, kata ia, sangat terbuka dengan fakta lain di luar hasil investigasi yang telah dilakukan.

"Kami (Undip) siap berkoordinasi dengan pihak mana pun untuk menindaklanjuti tujuan pendidikan dengan menerapkan zero bullying di Fakultas Kedokteran Undip," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis FK Undip  berinisial AR ditemukan tewas di kamar kosnya yang terletak di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (12/8).

Kematian AR diduga bunuh diri dan berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.

Pihak kepolsian sebelumnya juga menyebut masih mendalami lebih lanjut terkait hal itu.

"Terkait dengan informasi mengenai perundungan masih kita cek," kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena, Rabu (14/5).

Disclaimer:

Artikel ini tidak bertujuan untuk mempromosikan perilaku bunuh diri.

Apabila Anda saat ini mengalami depresi atau keinginan bunuh diri, jangan putus asa.

Depresi dan gangguan kejiwaan dapat pulih dengan bantuan profesional kesehatan mental.

Temukan informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan mental dan menghubungi layanan profesional di laman Pencegahan Bunuh Diri Into The Light Indonesia di www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri.

Baca Juga: Kemenkes Hentikan Program Studi Anestesi Undip usai Mahasiswi Dokter Spesialis Diduga Bunuh Diri

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU