> >

Perajin di Kulon Progo Bikin Batik Jumbo Bermotif Kepulauan Indonesia, Berharap Dipajang di IKN

Jawa tengah dan diy | 6 Agustus 2024, 08:40 WIB
Perajin batik di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta memproduksi batik bermotif kepulauan Indonesia yang dikelilingi 79 logo burung garuda, Senin (5/8/2024). (Sumber: Kompas.TV/Kurniawan Eka Mulyana)

KULON PROGO, KOMPAS.TV – Perajin batik di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta memproduksi batik bermotif kepulauan Indonesia yang dikelilingi 79 logo burung garuda.

Pembuatan batik tersebut dalam rangka menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-79 RI, dan diharapkan dapat dipajang di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Batik tersebut diproduksi di Batik Sembung di Kalurahan Gulurejo, Kapanewon (Kecamatan) Lendah, Kulon Progo, dengan melibatkan sekelompok difabel dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

“Kita menyambut HUT ke-79 RI, di Bulan Agustus ini kita membuat batik dengan motif pulau Indonesia yang dikelilingi oleh 79 burung garuda,” kata Bayu Permadi, pengelola Batik Sembung, Senin (5/8/2024).

Baca Juga: Batoga, Batik Khas Batu dengan Pewarna Alami

“Kita bikin konsep batik sanggit. Motifnya memanjang tapi itu nanti akan dipotong jadi dua dan akan disambung menjadi satu, dan kepulauan yang terpotong itu akan dijadikan satu, itu namanya motif nyanggit,” ujarnya.

Filosofi yang terkandung dalam batik tersebut adalah harapan untuk mempersatukan Indonesia lebih erat supaya lebih mendunia.

“Ini panjangnya sembilan meter dan lebarnya enam meter.”

“Proses pembuatan kita awali hari ini sampai sekitar 10 hari ke depan sudah jadi. Harapannya nanti di HUT RI batik ini bisa dipajang di IKN dan menjadi kebanggan kita semua,” ujarnya berharap.

Jumlah pebatik yang dilibatkan, menurut Bayu sekitar 70 orang, yang terdiri dari 30 difabel dari Kutai Kartanegara dan 40 pebatik lokal.

“Kebetulan karya ini kita bikin bersama tim kita dan teman-teman difabel yang belajar batik di sini, ini ending dari mereka belajar membatik di sini.”

“Harapannya kita bisa pajang karya itu di salah satu ruangan di IKN,” katanya.

Mengenai proses tersulit pada pembuatan batik tersebut, lanjut Bayu, adalah pewarnaan dan pembuatan sketsa. Sebab, dalam pembuatan sketsa harus memperhatikan detailnya.

“Kita harus memikirkan detailnya, harus benar-benar sanggit, benar-benar bisa tersambung pulaunya saat (dijahit).”

Baca Juga: Menteri Basuki Beberkan Persiapan Sidang Kabinet Perdana di IKN

“Kita menggunakan teknik batik tulis dan cap, kombinasi. Pembiayaannya sekitar Rp10 jutaan, untuk bikin pola, beli kain, beli alat dan bahan,” ujarnya.

Bahan yang diperlukan untuk pembuatan batik tersebut adalah tujuh kilogram malam atau lilin batik dan zat pewarna batik sekitar satu kilogram.

“Namanya Pulau Indonesia Dikelilingi 79 Garuda.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU