> >

Update Helikopter Alami Insiden di Mimika Papua Tengah, Satgas Cartenz Sebut Pilot Dibunuh KKB

Papua maluku | 5 Agustus 2024, 19:06 WIB
Foto ilustrasi anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Pilot helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service yang mengalami insiden di Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah, Senin (5/8/2024) diduga dibunuh KKB.  (Sumber: Pendam XVII Cenderawasih)

MIMIKA, KOMPAS.TV - Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Faizal Ramadhani mengungkapkan insiden yang terjadi terhadap helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service saat mendarat di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (5/8/2024).

Ia menyebut peristiwa yang terjadi adalah adanya penyanderaan dan pembunuhan terhadap pilot helikopter tersebut oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan KKB terhadap Mr. Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot Helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service," kata Brigjen Faizal dalam keterangannya, Senin.

Ia menyebut pembunuhan terhadap pilot berwarganegaraan Selandia Baru tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIT, usai mengangkut penumpang yang merupakan tenaga kesehatan (Nakes) di Distrik Alama.

"Kejadian tersebut terjadi saat helikopter tiba di Distrik Alama dengan membawa 4 penumpang Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama,” ujarnya.

Sementara Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno, mengungkapkan untuk penumpang helikopter tersebut, semua selamat.

"Kalau seluruh penumpang selamat, karena mereka merupakan warga setempat," ucapnya, dikutip dari Tribun Papua.

Baca Juga: Evakuasi Korban Insiden Helikopter di Mimika Terkendala Cuaca Buruk, Bakal Dilakukan Besok

Sebelumnya, Kapolres Mimika AKBP I Komang Budiartha, menyebut helikopter yang dipiloti Glen Malcolm Conning tersebut berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika sekitar pukul 09.35 WIT.

Namun helikopter tersebut tak kunjung kembali ke Timika usai mengantar penumpang di Distrik Alama.

Pihaknya kemudian mendapat informasi bahwa helikopter mengalami insiden di Distrik Alama.

Hal itu diketahui pihaknya dari seorang pilot dari helikopter lain, yang hendak mendarat di Distrik Alama, namun batal karena mendapat tidak boleh landing di distrik tersebut.

"Kami aparat di Mimika mengetahui setelah pilot heli yang kedua kembali dari Alama, dia menyampaikan ada insiden di Alama," papar AKBP I Komang di Kompas Petang, KompasTV, Senin.

"Informasi dari saksi yaitu pilot yang kedua itu, menyampaikan mereka melihat pilot tertelungkup di helikopter dan berdarah."

Baca Juga: 4 Wilayah di Sumsel Siaga Kebakaran Lahan, Jalur Darat dan Helikopter Waterbombing Dikerahkan

 

 

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Tribun Papua


TERBARU