Imbas Penculikan Siswi SMP di Jakarta Barat, Pelajar Diimbau Tak Gunakan Perhiasan Mencolok
Jabodetabek | 2 Agustus 2024, 07:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Diding Wahyudin mengeluarkan imbauan kepada pelajar di wilayahnya untuk tidak memakai atau menunjukkan perhiasan berharga saat berangkat ke sekolah.
Imbauan ini disampaikan menyusul peristiwa penculikan dan penjarahan barang berharga seorang siswi kelas 8 SMPN 101 Jakarta di Palmerah, Jakarta Barat pada Kamis (25/7/2024) lalu.
"Kita mengimbau kalau pakai hal-hal yang mencolok misalnya emas, entah gelang, kalung ya kita harapkan jangan dipamerkan gitu," tuturnya dikutip dari Antara, Jumat (2/8).
Diding menegaskan bahwa imbauan tersebut bukan merupakan larangan, melainkan pengingat agar selalu berhati-hati demi mencegah kejadian yang tidak diinginkan seperti yang menimpa siswi SMP tersebut.
Ia berencana untuk menyampaikan pesan ini kepada kepala sekolah agar diteruskan ke orang tua siswa.
Baca Juga: Jadwal, Lokasi, dan Biaya Perpanjangan SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini Jumat 2 Agustus 2024
"Apalagi di jalan yang rawan ya kan atau lagi sendirian. Kalau mungkin ke kondangan bersama ibunya, ada yang jaga itu silahkan aja. Tapi kalau ke sekolah, yang sederhana aja," ujarnya.
Lebih lanjut, Diding mengingatkan bahwa dalam keadaan sepi, baik di sekolah maupun di luar sekolah, khususnya di tempat yang berpotensi terjadi tindak kejahatan, barang berharga sebaiknya tidak ditunjukkan.
Imbauan ini berlaku tidak hanya untuk perhiasan, tetapi juga untuk barang berharga lainnya seperti ponsel.
"Jadi paling kita mengimbau agar anak-anak untuk jaga keselamatannya. Jangan bawa perhiasan yang berharga ya, HP (ponsel) juga jangan sampai kelihatan, apalagi lagi sepi. Sekarang apalagi banyak perampasan di jalan dan lain sebagainya," ujarnya.
Sebelumnya terjadi insiden penculikan yang menimpa seorang siswi kelas 8 SMPN 101 Jakarta berinisial S pada Kamis (25/7) pagi.
Baca Juga: Olah TKP Ledakan di Cengkareng, Apa Temuan Puslabfor Mabes Polri?
Siswi tersebut diculik oleh seorang pria tak dikenal yang mengaku bahwa ibu S mengalami kecelakaan. Penculik memanfaatkan kondisi sekolah yang masih sepi dan tanpa satpam untuk membawa pergi S.
Sesampainya di jembatan penyeberangan orang (JPO) wilayah Gatot Soebroto, S kemudian dijatuhkan ke aspal dan barang berharganya berupa anting dan cincin dirampas oleh pelaku. Beruntung, siswi tersebut tidak mengalami luka serius dalam kejadian tersebut.
Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV