125 Ton Benih Padi Inbridra Varietas Inpari 32 Tiba di Aceh Tenggara
Sumatra | 19 Juli 2024, 01:50 WIBKOMPAS.TV - Kebutuhan benih padi di Aceh Tenggara terpenuhi. Hal itu menyusul pasokan bibit padi sebanyak 125 ton telah tiba pada Rabu (17/7/2024).
Benih padi Inbridra varietas Inpari 32 ini ditangani CV Bintang Tani Andalan yang mendapatkan tugas dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
Benih padi 125 ton tersebut akan ditanam di lahan seluas 5000 hektare di kawasan Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.
Baca Juga: Cerita Petani Muda soal Tantangan Tanam Padi di Lahan Rawa
Direktur CV Bintang Tani Andalan Riki Handoko menjelaskan, program ini merupakan aspirasi dari Anggota Komisi IV DPR RI, M. Salim Fakhry untuk memenuhi kebutuhan benih padi di daerah pemilihannya, Aceh Tenggara (Agara).
"Kita berharap bisa ikut membantu penyediaan benih padi untuk wilayah Aceh dan Sumut yang dimulai dari Aceh Tenggara. Hal ini agar para petani dapat menggunakan benih untuk pertanaman pada musim tanam 2024 sehingga dapat meningkatkan produktivitas perhektarenya, baik kelompok tani di Aceh Tenggara," ucap Handoko dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/7/2024).
Bibit padi telah tiba di Aceh Tenggara pada Rabu (17/7/2024) bersamaan panen raya jagung di Lawe Disky, Babul Makmur yang dihadiri oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Suwandi dan M. Salim Fakhry.
Iswandi dalam pernyataannya meminta petani dan penyuluh melakukan percepatan tanaman padi dengan jarak tanam ke panen maksimal 14 hari dan mengganti tanaman jagung jika lokasi tanam padi bermasalah karena alasan air.
"Pesan pak menteri, Mohon Aceh melakukan percepatan tanam, jarak tanam ke panen maksimal 14 hari, mohon pompa-pompa yang diberikan pak menteri untuk percepatan tanam padi. Daerah-daerah yang tak pas tanam padi karena air tolong tanam jagung di Aceh Tenggara ini 24 ribu hektare," ujar Suwandi.
Sementara itu, Salim Fakhry berharap bahwa petani bisa memaksimalkan lahan untuk menanam padi maupun jagung.
"Harapannya Aceh Tenggara bisa lebih baik ke depannya," kata Salim Fakhry.
Baca Juga: Tinjau Program Pompanisasi di Karanganyar, Jokowi Berharap Produksi Padi Meningkat
Seorang petani yang menerima bibit padi, Wiwi Br Simonangkir berharap sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia harganya lebih tinggi daripada makanan pokok yang lain.
"Bibit padi ini adalah yang pertama kali diterima oleh petani, kami memang dominan menanam jagung tapi karena kami juga menanam padi, saya berharap kalau bisa mulai pupuk, anti gulmanya kalau bisa janganlah terlalu tinggi harganya," ujar Wiwi.
Penulis : Redaksi-Kompas-TV
Sumber : Kompas TV