Banjir dan Longsor Gorontalo, Sejumlah Infrastruktur Publik Rusak
Sulawesi | 14 Juli 2024, 18:57 WIBSebelumnya, banjir dan longsor di Provinsi Gorontalo mengakibatkan sekitr 40 ribu jiwa mengungsi, termasuk anak-anak. Sejak Jumat (12/7/2024), jumlah pengungsi terus bertambah, seiring banjir yang belum juga surut di sejumlah titik.
“Sejak kemarin, tim tanggap darurat bencana kami terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan mitra lokal untuk mempersiapkan distribusi bantuan khususnya pada anak-anak dan keluarga di pengungsian,” ujar Fadli Usman, Direktur Humanitarian & Resiliensi Save The Children, organisasi non-pemerintah yang mengurusi perbaikan kehidupan anak-anak.
“Dari hasil pemantauan tim di lapangan, rata-rata di setiap titik pengungsian ada sekitar 30% jumlah anak, misalnya di salah satu pengungsian yang kami datangi ada 140 jiwa, 40 jiwa di antaranya yaitu anak-anak termasuk bayi dan balita.”
Secara keseluruhan, ada 11 kecamatan di Kabupaten Gorontalo yang terdampak banjir akibat curah hujan yang lebat.
Dari 11 kecamatan itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo mencatat ada sebanyak 20.904 jiwa atau 6.152 kepala keluarga dan 4.061 rumah yang terdampak banjir.
Data sementara BPBD Provinsi Gorontalo mencatat, banjir juga melanda di beberapa kota dan kabupaten, di antaranya Kota Gorontalo dengan total 14,564 jiwa terdampak, Kabupaten Bone Bolango total 7.808 jiwa terdampak, dan Kabupaten Gorontalo dengan total 18.739 jiwa terdampak. Total, sebanyak 41.111 jiwa terdampak akibat banjir ini.
Baca Juga: Diguyur Hujan Lebat, 4 Ribu Rumah di 11 Kecamatan di Gorontalo Alami Banjir
Penulis : Kiki Luqman Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV, Kompas.com