Dokter Forensik Sebut Wartawan Sempurna Pasaribu dan 3 Korban Masih Hidup saat Rumahnya Dibakar
Sumatra | 10 Juli 2024, 08:59 WIBMEDAN, KOMPAS.TV - Hasil autopsi dokter forensik menunjukkan bahwa wartawan Sempurna Pasaribu dan tiga korban lain masih hidup saat pelaku membakar rumahnya pada Kamis (27/6/2024) dini hari.
Penjelasan itu disampaikan oleh Dokter Forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Ismurizal SpF, Senin (8/7/2024).
Menurutnya, ada temuan jelaga di saluran pernafasan dan pencernaan keempat korban.
"Keempat korban masih hidup sebelum meninggal terbakar. Keempatnya menghirup material kebakaran dikuatkan dengan ditemukannya jelaga di dalam tubuh korban," kata Ismurizal, dikutip Tribunnews.com.
Baca Juga: Terungkap! 2 Tersangka Pembakaran Rumah Wartawan di Karo Ternyata Rekan Korban
Ia juga menuturkan bahwa keempat korban mengalami luka bakar maksimal dengan tingkatan atau grade 6.
Berdasarkan hasil pemeriksaan organ dalam tubuh para korban, kata dia, diketahui bahwa beberapa organ korban sudah keluar.
Ketiga, kondisi kepala keempat korban meletus dan tulang patah, yang menandakan luka korban cukup maksimal akibat terbakar.
Sementara, kuasa hukum anak korban dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Irvan Saputra menduga para korban dibunuh sebelum dibakar.
Irvan yang merupakan Direktur LBH Medan tersebut menyebut pihaknya menemukan beberapa temuan di lapangan.
Pertama, usus Sempurna Pasaribu dan cucunya Lowi diduga terburai seperti bukan korban kebakaran pada umumnya.
Saat ini pihaknya juga telah mengantongi sejumlah petunjuk di antaranya foto korban saat ditemukan.
"Karena itu kami merasa ini sangat mengganjal bagi kita," kata Irvan Saputra, di Polda Sumut, Senin (8/7/2024).
Ia juga menguatkan dugaannya dengan melihat kondisi rumah korban yang 80 persen terbuat dari kayu. Kamar di rumah itu pun tak memiliki daun pintu alias cuma ditutup menggunakan kain.
Seharusnya, dengan kondisi itu, para korban masih selamat jika pun mereka dibakar dari luar.
"Ini adalah salah satu kecurigaan kita rumah ini 80 persen dari kayu, bagian pintunya 5 langkah langsung ke kamar.Kamarnya sendiri tidak memiliki pintu," katanya.
Baca Juga: Kasus Wartawan Tewas di Karo, LBH Medan Nilai Bukan Kebakaran, tapi Dugaan Pembunuhan Berencana
Alasan ketiga adalah berdasarkan keterangan para saksi yang menyebut korban Sempurna Pasaribu tidak pernah tidur bersama korban lainnya.
Namun, saat kejadian Sempurna Pasaribu dan tiga anggota keluarganya ditemukan di lokasi yang sama.
"Korban ditemukan satu tempat yang sama, dan tersusun. Kalau ada korban kebakaran masa di satu tempat yang sama ada mayatnya. Tidak pernah korban tidur bersama korban lain, seringnya salah satu di tempat berbeda," ucapnya.
Diberitakan, Sempurna Pasaribu tewas terpanggang besama tiga anggota keluarganya yakni sang istri Elfrida Ginting (48), sang anak Sudi Investi Pasaribu (12), serta sang cucu Loin Situngkir (2).
Keempatnya tewas setelah rumah mereka di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara dibakar oleh R dan Y.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : tribunnews.com