BMKG Beri Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sumbar, Waspada Banjir Bandang dan Longsor 13-20 Mei
Sumatra | 13 Mei 2024, 07:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memberikan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) yang berpotensi menyebabkan banjir bandang hingga tanah longsor.
Dwikorita mengatakan, cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang diprediksi masih melanda wilayah di Sumbar pada hari ini, Senin (13/5/2024) hingga 20 Mei 2024.
Ia menyebut, cuaca ekstrem terjadi akibat sirkulasi siklonik yang terdeteksi sejak 8 Mei 2024, belokan angin dan konvergensi di Sumatera Barat menyebabkan penumpukan massa udara yang membuat pertumbuhan awan hujan menjadi lebih intensif.
"Sirkulasi siklonik ini menyebabkan adanya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Jadi adanya belokan angin dan konvergensi di wilayah Sumatera Barat, menyebabkan penumpukan massa udara serta mendukung pertumbuhan awan hujan secara lebih intensif," kata Dwikorita melalui laporan reporter Kompas TV Faishal, Minggu (12/5/2024).
Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Terjang 3 Wilayah Sumatera Barat, 37 Orang Meninggal Dunia
"Sehingga dengan terdeteksinya sirkulasi siklonik ini prospek terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat petir dan angin kencang yang diprediksi di wilayah Sumatera Barat," ujarnya.
BMKG memprediksi cuaca ekstrem di Sumbar akan berlangsung pada 13 Mei diikuti penurunan intensitas hujan pada 14 Mei dan akan kembali meningkat pada 15-20 Mei 2024.
Oleh sebab itu, Dwikorita mengimbau agar masyarakat waspada serta mengambil langkah pencegahan mengingat hujan dengan intensitas lebat berpotensi menyebabkan banjir lahar hujan, banjir bandang hingga tanah longsor.
"Kami memprediksi masih akan berlangsung hingga tanggal 13, tanggal 14 ada penurunan intensitas hujan menjadi ringan, setelah itu akan terjadi peningkatan curah hujan lagi mulai tanggal 15 hingga 17. Artinya kewaspadaan terhadap terjadinya banjir lahar hujan, atau banjir bandang serta longsor ini masih akan berlanjut paling tidak hingga tanggal 17-20 Mei," tutur Dwikorita.
Baca Juga: Begini Dampak Terjangan Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar Sumbar
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang, Sumatera Barat dilanda banjir bandang bercampur material lahar pada Sabtu (11/5) malam.
Pusdalops BNPB mencatat sampai dengan Minggu (12/5) pukul 16.40 WIB ada sebanyak 27 orang meninggal dunia, lebih dari 200 orang warga mengungsi, dan lebih dari 100 unit rumah dan puluhan fasilitas publik rusak.
Selain itu, juga menimbulkan tanah longsor hingga memutus jalan dan melumpuhkan arus lalu lintas. Di antaranya seperti di wilayah Malalak Kabupaten Agam (Jalan Penghubung Padang-Bukit Tinggi), Sitinjau Lauik Kabupaten Tanah Datar (Jalur penghubung Padang – Solok), Jalan Lembah Anai (jalur penghubung Bukit Tinggi-Padang).
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV