> >

Asisten Masinis Beri Minum ke Korban Kecelakaan Kereta di Pasuruan, Ini Kata KAI

Jawa timur | 7 Mei 2024, 20:51 WIB
Asisten masinis KA Pandalungan memberikan air putih kepada korban tabrakan kereta api di Desa Pateguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (7/5/2024). (Sumber: Instagram/@andreli_48)

PASURUAN, KOMPAS.TV - Kereta Api (KA) Pandalungan menabrak mobil di JPL 146 Kilometer 70+8/9, Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Selasa (7/5/2024).

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @andreli_48, tampak seorang asisten masinis yang tengah memberikan minum kepada korban kecelakaan kereta yang berada di dalam mobil.

Aksi tersebut memicu perdebatan di kolom komentar. Beberapa netizen salut dengan aksi asisten masinis, sedangkan yang lain menyebutkan bahwa aksi tersebut tidak tepat.

Baca Juga: Cerita Saksi Mata Mobil Tertabrak Kereta di Pasuruan: Relawan Perlintasan KA sudah Mengadang

Salut sama masinisnya, pertolongan pertama utk korbannya,” tulis akun @tegu***.

Tapi salah.. kalo orang lg kondisi pendarahan tidak boleh di kasih air minum..,” balas akun @panj***.

Kalo misal ketemu sam korban kecelakaan jgn dikasih minum, bisa berakibat fatality, tunggu sampai korban benar2 tidak ada tanda2 shock, karena akan menutup saluran nafasnya yg berakibat fatality (kematian),” jelas akun @indir***.

Kata KAI

Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan bahwa asisten masinis tersebut turun dari lokomotif untuk memeriksa kondisi lokomotif setelah tabrakan terjadi.

Setelah itu, sesuai prosedur yang ada, asisten masinis mengurus rintangan jalur kereta, dalam hal ini mobil yang ditabrak. Cahyo bilang, mobil bernopol N 1475 WU terjebak di lokomotif.

Saat memeriksa lokomotif itulah, asisten masinis mendengarkan suara minta tolong dari dalam mobil, yang rupanya suara dari sopir mobil yang selamat.

“Si asisten masinis ini menghampiri sopir dan menawarkan air minum dan sopirnya mau,” jelas Cahyo, Selasa (7/5/2024), seperti dikutip dari Kompas.com.

Cahyo bilang, tindakan tersebut merupakan inisiatif dari asisten masinis atas dasar kemanusian. Ia lantas memberikan air minum kepada sopir dan korban selamat yang lain.

Lebih lanjut, Cahyo mengatakan bahwa korban kecelakaan kereta ini tidak dapat dievakuasi secara langsung. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk evakuasi lantaran mobil yang terjebak di badan kereta.

Adapun, evakuasi semua korban mencapai 50 menit karena beberapa korban terhimpit mobil.

Baca Juga: 4 Tewas akibat Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Tegaskan Lagi Aturan Lewat Pelintasan Sebidang

Dalam peristiwa ini, sebanyak empat orang meninggal dunia, yakni Maslahah, Munjiah Nur Hasan, Aidah, dan Alwiyah. Sementara itu, tiga orang mengalami luka-luka, yakni sopir bernama M Rofiq Abdillah dan dua penumpang lain, Moch Afullah dan Nasruna.

Korban luka-luka dilarikan ke Rumah Sakit Dr. R. Soedarsono, Purut, Kota Pasuruan.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU