Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru di Lumajang: 11 Rumah Rusak, Akses Jalan Desa Terhenti
Jawa timur | 25 April 2024, 18:59 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV - Banjir lahar dingin yang menghantam wilayah sekitar Gunung Semeru pada Rabu (24/4) telah menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Di Dusun Rojobalen, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, bagian jalan sepanjang 200 meter telah tergerus habis oleh aliran banjir yang membawa batuan besar.
Tanggul yang berdiri gagah melintang pun tidak mampu menahan derasnya aliran air beserta bebatuan yang menerjang.
Akibatnya, akses jalan ke beberapa desa terhenti, sementara 11 rumah di sekitar sungai mengalami kerusakan.
Salah satu warga yang terkena dampak, Juminah, menggambarkan kejadian tersebut.
Dia menceritakan bagaimana hujan yang semakin deras memicu kenaikan air, merusak jalan desa dan bahkan mengancam rumah-rumah di sekitarnya.
Baca Juga: Banjir Lahar Gunung Semeru, Pasutri Tewas Terseret Arus Sejauh 1 Km
"Aliran air awalnya biasa saja. Namun menjelang petang hingga malam air semakin menjadi-jadi. Suaranya begitu keras saat menghantam tanggul dan ternyata merusak jalan," ujar Juminah di lokasi kejadian, Kamis (25/4/2024).
"Ini yang terparah selama kami tinggal di sini. Dulu sungai masih dalam dan kini sungai dangkal karena pasir. Jadi air juga cepat membludak," kenangnya.
Banjir lahar dingin juga merusak rumah keluarganya, menjadikan bagian samping rumah tergerus oleh derasnya air yang dekat dengan longsoran jalan.
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menegaskan, fokus saat ini adalah melakukan normalisasi di aliran sungai untuk memastikan aliran air tetap lancar.
Pihaknya juga telah memulai upaya membersihkan akses jalan yang tergerus agar sementara waktu dapat dilalui.
"Selama beberapa hari ke depan kami tetap menerjunkan alat berat di lokasi. Ada beberapa bagian yang perlu dinormalisasi agar air tak semakin merembet ke permukiman warga," bebernya.
"Saat ini kondisi memang masih darurat bencana alam. Untuk keparahannya memang tak jauh beda dengan banjir lahar dingin beberapa tahun terakhir," paparnya.
Patria menginstruksikan kepada jajarannya agar terus meningkatkan kewaspadaan.
Menurutnya, potensi terjadinya banjir lahar dingin masih dikhawatirkan terjadi kembali.
"Potensi masih tinggi mengingat cuaca di Lumajang belum membaik hingga saat ini hampir setiap hari mendung. Sementara itu Gunung Semeru juga masih berstatus level III Siaga," ucap Patria dikutip dari Tribun News.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi 4 Kali Hari Ini, Muntahkan Abu Vulkanik hingga Ketinggian 1.000 Meter
Penulis : Kiki Luqman Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV, Tribun News