> >

Kunker Penjabat Gubernur Kaltim Ke Wilayah Utara

Kalimantan | 20 April 2024, 09:54 WIB
Pj Gubernur Kaltim bersama pengusaha lokal memperkenalkan produk unggulan kopi lokal mereka (Sumber: -)

Pj Gubernur Akmal Malik dan rombongan meneruskan perjalanan dan menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Al Huda Km 70 Desa Perangat Selatan, Kecamatan Marangkayu. 

Setibanya di Kutai Timur, Pj Gubernur Akmal Malik memilih untuk langsung berbelok ke Wisma Embek Kemakmuran milik Widodo di Sangatta Selatan.

Widodo sendiri memercayakan pengelolaan peternakan kambing miliknya kepada sang putri yang lulusan S1 Manajemen, Dhean.

"Pilih mana, bekerja di tambang apa beternak,":buka Akmal kepada Dhean yang juga menjadi salah satu peternak milineal itu.

Sontak Dhean menjawab  memilih beternak. Akmal sangat menghargai pilihan anak-anak muda untuk bertani, beternak atau berkebun. 

Sebab menurut Akmal, itu adalah pilihan yang realistis dan lebih prospek di masa depan. 

(Sumber: -)

Kaltim kata Akmal, harus  berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberi sumber daya alam melimpah, seperti batu bara, minyak dan gas. Tapi menurutnya, tidak cukup hanya dengan itu. Kaltim dan anak-anak muda harus berani melakukan diversifikasi.

"Tambang akan habis pada waktunya. Sedangkan kambing, sepanjang kita bisa kelola dengan baik, akan hidup terus dia (usaha berkelanjutan)," papar Akmal memberi ilustrasi.

Dhean sendiri mengungkapkan sekitar 300-400 ekor sapi yang saat ini ada di area kandang mereka. Setiap bulannya sekitar 50-100 ekor kambing dan domba yang bisa dijual. 

"Kami juga lakukan persilangan di sini antara kambing yang memproduksi susu dan daging. Sehingga kami bisa dapat dagingnya, dapat juga susunya," kata Dhean mantap.

Mengapa dirinya lebih memilih beternak ketimbang bekerja di perusahaan tambang, Dhean mengaku, jika dari beternak ini dirinya bisa mendapatkan bonus kebahagiaan.

"Baru melihat kambing yang masih kecil-kecil kita sudah bahagia. Belum lagi bicara keuntungan ekonominya," kata Dhean.

Pemeliharaan kambing ini juga tidak memerlukan banyak tenaga kerja. Terpenting adalah manajemen plan dan kandang. Selain itu, mereka juga bisa mengolah keuntungan lain dari kotoran dan urine kambing. 

"Di Bogor, urine kambing itu mahal sekali. Satu liter bisa sampai Rp40 ribu. Jangan salah, pupuk paling bagus itu urine kambing," sahut Akmal.

"Kami ingin mengubah kotoran jadi pupuk. Dari usaha ini kami juga ingin membantu petani," timpal Widodo, ayah Dhean.

Bukan hanya dijual di Kaltim, kambing-kambing dari Wisma Embek Kemakmuran ini juga dikirim hingga provinsi tetangga, Kalimantan Utara. 

Penulis : KompasTV-Tenggarong

Sumber : Kompas TV


TERBARU