Diduga Aniaya Siswa SMK di Nias hingga Meninggal, Kepala Sekolah: Biar Proses Hukum Berjalan
Sumatra | 18 April 2024, 09:04 WIBNIAS, KOMPAS.TV - Kepala SMK Negeri 1 Sudiaori, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, yang berinisial SZ (37) diduga menganiaya siswanya yang berinisial YN (17) hingga meninggal dunia.
Saat dihubungi oleh Tribun Medan, SZ tidak banyak berkomentar. Ia menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib.
“Biarlah berjalan sesuai proses hukum. Sebentar ya pak. Kalau memang itu benar, biarlah proses hukum yang berjalan,” kata SZ, Selasa (16/4/2024).
Baca Juga: Kronologi Siswa SMK di Nias Meninggal Dunia, Sempat Dihukum Kepsek, Kening Dipukul 5 Kali
Kasus meninggalnya siswa SMK di Nias ini telah dilaporkan ke polisi pada 11 April 2024. Laporan itu terdaftar dengan nomor STTLP/B/50/IV/2024/SPKT/Polres Nias Selatan.
Kasi Humas Polres Nias Selatan Bripka Dian Okto Lumban Tobing mengatakan bahwa pihaknya belum sempat meminta keterangan YN karena kondisinya kritis kemudian meninggal dunia.
"Sampai saat ini, Sat Reskrim Polres Nias Selatan masih melaksanakan penanganan dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak berdasarkan laporan tersebut," ujar Okto.
Rencananya, tim forensik Polda Sumut akan tiba di Gunungsitoli untuk mengautops jenazah YN.
Polisi juga melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari para saksi.
Berdasarkan keterangan dari ayah korban, Sekhezatulo Ndruru, YN diduga dipukul oleh SZ pada 23 Maret 2024 sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat itu, YN bersama enam siswa lainnya dibariskan dan dihukum. SZ diduga memukul kening YN sebanyak lima kali.
Akibatnya, siswa berusia 17 tahun itu mengalami pusing dan sakit kepala hingga berhari-hari. YN juga tidak masuk sekolah lantaran sakit.
Pada 9 April 2024, YN dilarikan ke RSUD dr Thomsen Gunungsitoli dan melakukan pengambilan foto rontgen.
Baca Juga: Selain di Bareskrim, Pengemudi Fortuner yang Pakai Pelat TNI juga Dilaporkan ke Puspom TNI
Barulah diketahui bahwa terdapat salah satu saraf yang tidak berfungsi di bagian kening yang diduga dipukul oleh SZ. Hal ini membuat kondisi YN tak kunjung membaik dan bahkan semakin parah.
13 April 2024, YN kembali dirawat di rumah sakit tersebut. Baru dua hari dirawat, YN mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (15/4/2024).
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Tribun Medan, Kompas.com