Gunung Semeru Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik ke Arah Barat
Jawa timur | 24 Maret 2024, 12:06 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV – Erupsi kembali terjadi di Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, Sabtu (23/3/2024) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, Minggu, mengatakan erupsi terjadi dengan letusan setinggi 1,2 kilometer di atas puncak.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau 4.876 meter di atas permukaan laut," kata dia, dikutip Antara.
Erupsi tersebut juga menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik," tuturnya.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Semburan Abu Vulkanik Capai Ketinggian 1.000 Meter
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, mencatat erupsi terjadi sebanyak empat kali dalam sehari pada Sabtu (23/3).
Erupsi pertama terjadi pada pukul 05.44 WIB, kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 07.28 WIB, ketiga pada pukul 08.07 WIB, dan terakhir pada pukul 23.00 WIB.
Tinggi letusan juga menunjukkan peningkatan, pada erupsi pertama dengan letusan setinggi 600 meter di atas puncak.
Selanjutnya, erupsi kedua tercatat tinggi letusan menjadi 700 meter di atas puncak.
Kemudian erupsi ketiga menjadi 1 kilometer dan erupsi keempat lebih tinggi, yakni mencapai 1,2 km di atas puncak.
Jumlah letusan Gunung Semeru yang pernah tercatat petugas sebanyak 130 kali sepanjang 1 Januari hingga 23 Maret 2024, amun sejauh ini tidak ada dampak letusan yang signifikan berdasarkan informasi dari BPBD Lumajang.
Saat ini Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, dan masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Baca Juga: Viral Aksi "Koboi Jalanan" Todong Senpi ke Pengendara Lain, Pelaku Akhirnya Ditangkap!
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari di tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga tidak diperbolehkan beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Antara