Jalan Terendam Banjir, Ibu Hamil di Sukabumi Terjang Banjir Jalan Kaki ke Puskesmas untuk Melahirkan
Jawa barat | 19 Maret 2024, 10:17 WIBSUKABUMI, KOMPAS.TV - Viral di media sosial sebuah video yang merekam seorang ibu hamil terpaksa berjalan kaki menerjang banjir di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam video tersebut, tampak perempuan berbaju merah dan berkerudung merah muda didampingi bidan desa tengah berjalan melewati banjir menuju ke puskesmas untuk melahirkan.
Kepala Desa Mandrajaya, Ajat Sudrajat, membenarkan video tersebut. Perempuan yang ada di dalam video itu adalah Rani (21), warga Kampung Bantarpanjang, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas.
Baca Juga: Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kudus, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi!
Ajat menjelaskan bahwa video itu direkam pada Jumat (15/3/2024) saat Desa Mandrajaya terendam banjir akibat hujan deras yang terus mengguyur.
“Betul desa kami terisolasi karena banjir tahunan, karena sudah beberapa hari ini, selain banjir, kondisi sinyal pun tidak baik di desa kami,” ucap Ajat.
Akibat banjir yang menggenang, hampir semua akses jalan di Desa Mandrajaya tak dapat dilewati kendaraan.
Hal inilah yang menyebabkan Rani harus berjalan kaki untuk bisa sampai ke Puskesmas Tamanjaya guna bersalin.
“Sudah ditangani di Puskesmas Tamanjaya. Nggak ada akses jalan menuju desa tetangga juga. Kali banjir semua, kebanjiran,” jelasnya.
Menurut Ajat, desa sebenarnya memiliki mobil ambulans. Namun, banjir membuat kendaraan tidak dapat digunakan.
“Kalau kendaraan di desa juga ada ambulans desa, cuma tidak memungkinkan untuk dibawa pake kendaraan,” terang Ajat, seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Alhasil, Rani terpaksa berjalan kaki ditemani bidan desa dan kader Posyandu ke Puskesmas Tamanjaya.
Baca Juga: Pemprov Jateng Siapkan Langkah Modifikasi Cuaca Demi Kurangi Curah Hujan dan Dampak Banjir
Selain di Ciemas, banjir juga terjadi di wilayah lain di Sukabumi. Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi wilayah yang diterjang banjir rob.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, mengatakan bahwa sebanyak 110 unit rumah rusak akibat banjir rob.
"Bangunan yang rusak tersebut mayoritas berada di sepadan atau pesisir pantai. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini karena saat banjir melanda, penghuni atau pemilik bangunan sudah meninggalkan lokasi," kata Deden.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Tribun Jabar